Distanhutbun Karimun Kirim Pemuda Tani ke Jepang

id Distanhutbun,pertanian,Karimun,Pemuda,Tani,magang,Jepang

Distanhutbun Karimun Kirim Pemuda Tani ke Jepang

Lambang Kabupaten Karimun

Karimun (Antara Kepri) - Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, akan mengirim sebanyak 35 pemuda untuk mengikuti Program Magang Pemuda Tani di Jepang.

"Semula kami berencana mengirim 30 orang, namun bertambah menjadi 35 orang. Pemuda yang dikirim ke Jepang merupakan lulusan SMK 1 Pertanian Kundur," kata Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun) Karimun, Amran Syahidid di Tanjung Balai Karimun, Rabu.

Amran mengatakan, sebelum dikirim ke Jepang, 35 pemuda itu akan mengikuti pembekalan yang dilaksanakan di SMK Yaspika Tanjung Balai Karimun sehingga mereka benar-benar siap untuk berangkat ke Negeri Sakura.

"Pembekalan sekaligus seleksi, tapi kemungkinan kita berangkatkan semua kalau benar-benar layak," ucapnya.

Para pemuda tani itu, kata dia, akan mengikuti Program Magang Pemuda Tani di Jepang selama satu tahun.

Namun demikian, Amran belum menyebutkan jadwal keberangkatan para pemuda tani tersebut karena masih menunggu kepastian dari Jepang.

"Kami fokus pembekalan dulu, namun kami secepatnya meminta kepastian kapan mereka diberangkatkan," katanya.

Di Jepang, ucapnya lagi, mereka akan mendapat pendidikan mengenai ilmu pertanian dan perkebunan seperti tanaman pangan dan peternakan.

"Kami berharap para pemuda yang diutus itu dapat menyerap ilmu yang diberikan selama di Jepang untuk selanjutnya dikembangkan di Karimun," katanya.

Ia juga mengharapkan para pemuda yang diutus ke Jepang itu dapat mendorong program ketahanan pangan selaras dengan pencanangan Pulau Kundur sebagai sentra pertanian oleh Gubernur Kepri Muhammad Sani beberapa waktu lalu.

"Program magang di Jepang itu merupakan momen strategis karena kesempatan ini sangat langka, apalagi teknologi pertanian sudah sangat canggih yang tentunya dapat diterapkan sebagai program alih teknologi pertanian yang selama ini masih menerapkan pola tradisional," katanya.

Ia menambahkan, program magang tersebut sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Jepang, mulai dari keberangkatan dan seluruh biaya selama magang, termasuk kebutuhan sehari-hari.

"Rugi jika kesempatan emas dilewatkan begitu saja karena pembiayaannya ditanggung Jepang. Program ini hampir sama dengan program yang diterapkan melalui Kontak Tani Nelayan Andalan," tambah Amran Syahidid. (Antara)

Editor: Subagyo

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE