LPS Gelar Pengobatan Gratis Suku Akit Karimun

Karimun (Antara Kepri) - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar pengobatan gratis terhadap ratusan warga Suku Akit yang menetap di Teluk Setimbul, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Jumat.

Ratusan penduduk asli Karimun yang menetap di pinggir laut itu antre menunggu giliran pemeriksaan kesehatan dari tim medis yang disiapkan LPS.

Direktur LPS Suharno Eliandy di sela-sela kegiatan itu mengatakan, pengobatan gratis itu merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan atau "corporate social responsibility" (CSR).

LPS, kata Suharno, menggandeng Komisi XI DPR untuk menyalurkan program CSR kepada masyarakat.

"Nilai pengobatan gratis itu Rp30 juta. Kami memilih Suku Akit karena mereka masih tertinggal dan membutuhkan pelayanan kesehatan yang murah bahkan gratis," kata dia.

Ia mengatakan, LPS sebagai lembaga negara memiliki program CSR untuk membantu masyarakat dalam berbagai bidang.

Selain pengobatan gratis, kata dia, dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan untuk rumah ibadah senilai Rp10,25 juta.

"Kami berharap masyarakat Suku Akit sedikit terbantu dengan pengobatan gratis ini," katanya didampingi Sekretaris LPS Samsu Adi Nugroho.

LPS, adalah lembaga penjamin simpanan masyarakat di bank, berdiri pada 2004 dan mulai menjalankan fungsinya pada 2005. 

Hingga saat ini, jumlah bank umum yang terdaftar di LPS sebanyak 120, bank perkreditan rakyat dan bank syariah 1.800 bank.

Penyaluran program CSR, menurut dia, tidak hanya wujud tanggung jawab sosial kepada masyarakat, tetapi sebagai sarana untuk menyosialisasikan keberadaan LPS kepada masyarakat.    

"Sosialisasi kami lakukan agar masyarakat tidak perlu khawatir menabung di bank karena dijamin oleh LPS," ucapnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis mengatakan, CSR merupakan program kepedulian sosial dari LPS yang diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Kami mendorong program CSR agar dapat menyentuh masyarakat yang masih belum sejahtera, baik secara ekonomi, pendidikan, kesehatan maupun aspek lainnya," kataya. (Antara)

Editor: Eddy K Sinoel