Pemkab Natuna Siapkan Lokasi Pembangunan Museum Daerah

Natuna (Antara Kepri)-Pemerintah Kabupaten Natuna, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah menyiapkan tiga lokasi untuk pembangunan museum daerah. Lokasi tersebut terletak di sekitar kawasan perkantoran Bukit Arai dan kawasan Masjid Agung, komplek Natuna Gerbang Utaraku (NGU).

"Kita sudah siapkan lokasi pembangunan museum daerah Natuna di tiga tempat. Rencana dalam waktu dekat ini akan segera di bangun," ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Agus Supardi.

Agus Supardi menerangkan, lokasi yang akan dijadikan museum ini, terletak di sekitar kawasan Gedung Dharmawanita yang ada di Bukit Arai, kemudian di sekitaran wilayah Mesjid Agung Natuna, yakni di sebelah kiri dan kanan jalur menuju Mesjid Agung.

Pembangunan museum ini, tambah Agus, berasal dari anggaran pusat melalui APBN. Sedangkan, detail engineering design (DED) dan lahannya dari pemerintah Kabupaten Natuna melalui APBD.

"Pembangunan ini anggarannya dari pusat, sedangkan DED dan lahannya dari kita, sekarang lagi disiapkan. Kita sudah siapkan tiga lahan di Bukit Arai dan di kawasan Masjid Agung, Ranai, ya tergantung pusat mau memilih yang mana," terangnya.

Sementara itu, pengelola Museum Sri Serindit, Zaharudin, mengaku punya banyak koleksi barang-barang kuno yang dijumpai pencari harta karun di Natuna. Untuk menyelamatkan barang-barang tersebut, memang di butuhkan sebuah museum.

"Selama ini belum ada perhatian khusus pemerintah terhadap benda-benda bersejarah ini. Dengan adanya museum, pengelolaan barang cagar budaya lebih optimal dan terjaga dari perburuan para kolektor barang antik," sebut Zaharuddin.

Kemudian, kata Zahruddin, sebagian koleksi yang ada di Museum Sri Serindit, akan di sumbangkan ke museum daerah. Seperti pedang-pedang jaman kuno, senjata zaman penjajah, hingga botol-botol wine kapal inggris yang karam di sekitar perairan Natuna.

"Kalau sudah ada museum daerah, kami bersedia menghibahkan sebagian koleksi yang ada di Museum Sri Serindit ini, missalnya pedang-pedang jaman kuno, senjata zaman penjajah, hingga botol-botol wine kapal Inggris," pungkasnya.  (Antara)

Editor: Evy R.Syamsir