Dishub: Jembatan Moro-Pauh Diharapkan Rampung Akhir 2015

id Dishub,Jembatan,Moro,Pauh,Rampung,anggaran,karimun,2015

Karimun (Antara Kepri) - Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, mengharapkan pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Moro dengan Pulau Pauh, Kecamatan Moro, rampung pada akhir 2015.

"Tiang-tiang pancang pada dua sisi jembatan itu sudah terpasang, akhir tahun ini diharapkan sudah terhubung," kata Kepala Dinas Perhubungan Karimun Aryandi di Tanjung Balai Karimun, Rabu.

Ia menjelaskan proyek tersebut dikerjakan dengan sistem paket sejak 2013. Anggarakan yang dialokasikan untuk pengerjaan jembatan itu sebesar Rp4,3 miliar pada 2013, Rp6,1 miliar pada 2014 dan pada tahun ini sebesar Rp15 miliar.

"Anggaran untuk proyek itu murni berasal dari APBD kabupaten. Total keseluruhannya sekitar Rp22 miliar," kata dia.

Jembatan tersebut dibangun dengan panjang panjang sekitar 480 meter dengan desain mirip Jembatan Dompak, Tanjungpinang.

Pembangunan jembatan yang menghubungkan kedua pulau tersebut, menurut dia, merupakan bagian dari konsep merangkai pulau yang dicanangkan pemerintah daerah setempat.

"Proyek itu bagian dari konektivitas pulau-pulau. Ke depan bisa dilanjutkan lagi dengan program konektivitas lain sehingga semua pulau bisa dirangkai, baik dengan jembatan maupun kapal penyeberangan," ucapnya.

Ia berharap kehadiran jembatan tersebut menjadi akses transportasi alternatif selain jalur laut yang selama ini menjadi akses utama masyarakat pulau.

"Tidak hanya meningkatkan mobilisasi penduduk, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan perdagangan. Kita berharap akan muncul efek ganda jika jembatan tersebut difungsikan," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan program konektivitas antarpulau sejalan dengan visi poros maritim yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

"Karimun terdiri dari ratusan pulau. Pekerjaan berat untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lain dengan akses transportasi yang memadai. Kami berharap pemerintah pusat mendukung program konektivitas yang telah digagas bupati," ucapnya.

Kecamatan Moro ditetapkan sebagai kawasan minapolitan semasa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain menjadi pusat perikanan tangkap maupun budi daya ikan melalui karamba jaring apung, Moro juga menjadi pusat pengembangan budidaya rumput laut. (Antara)

Editor: Farochah

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE