Jembatan putus akibat banjir lahar Semeru

id banjir lahar dingin semeru,jembatan putus,warga mengungsi,lahar dingin semeru

Jembatan putus akibat banjir lahar Semeru

Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono yang putus akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Kamis (18/4/2024) malam. (ANTARA/HO-Kades Purwosono)

Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Sejumlah jembatan dilaporkan putus hingga warga mengungsi ke sejumlah tempat yang relaltif lebih aman akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru yang menerjang sejumlah desa di Kabupaten Lujmajang, Jawa Timur pada Kamis (18/4) malam.

"Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono yang menghubungkan antardusun putus di tengah akibat diterjang banjir lahar dingin Semeru, sehingga tidak bisa dilewati," kata Kepala Desa Purwosono Hendrik Dwi Martono dalam keterangan video yang diterima di Lumajang, Jumat dini hari.


"Kondisi debit air cukup deras dan jembatan Jurangmangu mulai Kamis malam ditutup total. Kami berharap ada penanganan lebih lanjut dari pemerintah daerah terkait jembatan yang putus itu," tuturnya.

Derasnya banjir lahar dingin juga dikabarkan memutus jembatan gantung Gondoruso di Kecamatan Pasirian dan jembatan Desa Kloposawit di Kecamatan Candipuro, sehingga pihak perangkat desa dan warga juga memasang tanda bahwa jembatan tersebut tidak bisa dilalui.

Sebelumnya dilaporkan, getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tercatat selama hampir 5 jam karena hujan deras mengguyur kawasan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi dalam laporan tertulisnya di Kabupaten Lumajang menyebutkan bahwa pengamatan kegempaan aktivitas Gunung Semeru pada Rabu (17/4) pukul 00.00-24.00 WIB, menunjukkan adanya gempa getaran banjir.

"Terjadi satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 20 mm selama 17.223 detik atau hampir 5 jam," katanya di Lumajang, Kamis.

Selain getaran banjir, Gunung Semeru juga mengalami 33 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 41-170 detik, kemudian lima kali gempa guguran dengan amplitudo 3-8 mm dan lama gempa 48-129 detik.



Terjadi dua kali gempa embusan dengan amplitudo 2-7 mm dan lama gempa 35-100 detik, tiga kali harmonik dengan amplitudo 3-6 mm dan lama gempa 129-504 detik, serta lima kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4-28 mm.

"Pengamatan secara visual, Gunung Semeru tertutup kabut, asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut dan barat," katanya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jembatan putus hingga warga mengungsi akibat banjir lahar Semeru

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE