Kapolda Perintahkan Kapolresta Barelang Tuntaskan Pembunuhan Marinir

id Kapolda,kepri,Perintah,Kapolresta,Barelang,Tuntas,lokalisasi,sintai,Pembunuhan,Marinir,batam

Batam (Antara Kepri) - Kapolda Kepulauan Riau Brigjen Polisi Arman Depari memerintahkan Kapolresta Barelang Kombes Pol Asep Safrudin segera menuntaskan kasus pembunuhan anggota Marinir Sertu Purwinanto.

"Kapolda sudah perintahkan Kapolreta Barelang segera selesaikan kasus tersebut. Pesan Kapolda, jangan sampai kasus ini ditunggu lama-lama," kata Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono di Batam, Senin.

Sertu Purwinanto tewas setelah ditusuk dengan benda tajam di Lokalisasi Sintai Batam, Jumat (13/2) dinihari.

Hartono mengatakan sejauh ini Polda Kepri sudah mendapatkan laporan dari Polresta Barelang mengenai sejumlah saksi sudah diperiksa atas kasus pengeroyokan hingga mengakibatkan korban meninggal tersebut.

"Kami masih menunggu perkembangannya karena hingga sore ini belum ada laporan terbaru dari Polresta Barelang," kata dia.

Kapolda, kata dia, meminta agar proses di Polresta Barelang segera usai sehingga bisa menemukan titit terang mengenai kejadian terbunuhnya seorang Anggota Batalyon 10 Marinir, Setoko, Batam.

Komandan Batalyon 10 Marinir, Letkol Laut (Mar) Kresno Pratowo sebelumnya membenarkan satu anggotanya meninggal usai dikeroyok dan ditusuk benda tajam saat menjalankan tugas di Sintai Batam pada Jumat dinihari.

"Sertu Purwinanto meninggal saat menjalankan tugas. Dia anggota bagian intelijen, jadi saat bertugas tidak menggunakan pakaian dinas," kata dia.

Kresno mengatakan, sudah menyerahkan penanganan kasus meninggalnya anggota marinir tersebut pada Polresta Barelang Kota Batam.

Untuk anggota Marinir lain, diminta bisa menahan diri dan menghargai pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian tersebut.

"Kami serahkan penanganannya ke polisi. Intelijen kami juga siap membantu kepolisian mencari pelaku. Namun nanti kalau ditemukan akan diserahkan ke polisi," kata dia.

Anggota Yonif 10 Marinir tersebut sempat dilarikan ke RSUD Embung Fatimah Kota Batam sesaat setelah keributan yang berujung penusukan tersebut. Namun, akhirnya meninggal setelah kehilangan banyak darah. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE