Wagub Kepri Belajar Memimpin dari Wayang

WAKIL Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo mengatakan banyak filosopi yang bisa diambil dari cerita dan tokoh dalam wayang, termasuk cara memimpin yang baik.

"Menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah. Pemimpin adalah orang yang mampu mendengarkan aspirasi sekaligus dekat dengan rakyat yang dipimpinnya," kata Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo di Batam Kepulauan Riau, Selasa.

Menurut dia, wayang tidak hanya sekedar cerita, melainkan penuh dengan ajaran kehidupan yang bisa menjadi guru dalam menjalani hidup. Banyak filosofi kehidupan dalam cerita wayang yang menjadi panduan dalam menjalankan kepemimpinannya.

Politisi PDI Perjuangan itu menyontohkan cerita wayang "Petruk Dadi Ratu (Petruk Jadi Raja), yang sarat akan pelajaran dalam memimpin.

"Raja tidak ada artinya jika ditinggalkan oleh rakyatnya. Begitu juga dengan pemimpin. Jika jauh dengan rakyat, maka pasti akan ditinggalkan," kata dia bercerita.

Masyarakat memiliki peranan yang besar dalam mengontrol pemerintahan, dan itu harus disadari pemimpin.

"Itulah hakikat dari demokrasi partisipatoris, sebuah tipologi demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai subjek, bukan objek," kata dia yang menyalonkan diri sebagai calon gubernur Kepri dalam Pilkada mendatang.

Filosofi yang terkandung dalam cerita wayang itu dapat diterapkan dipemerintahan. Setiap kawulo (rakyat) harus siap mengingatkan dan melurusukan ketika sosok pemimpin tersebut menyimpang.

Suami dari anggota DPRD Kota Batam Rekaveny itu mengatakan rakyat harus mampu menjadi Semar, yang mengawal suatu pemerintahan untuk mencapai suatu masyarakat yang aman, tenteram, adil, makmur, dan sentosa mengayomi rakyatnya.

"Dan jika ini dapat tercapai, maka kesejahteraan rakyat akan terwujud dengan segara," kata pria yang Soerya merampungkan pendidikan pascasarjana Doktor Ilmu Hukum di Universitas Hasanuddin Makassar itu. (Antara)

Editor: Rusdianto