Ribuan Masyarakat Tionghoa Mudik Melalui Pelabuhan Batam

Batam (Antara Kepri) - Ribuan masyarakat didominasi warga Tionghoa meninggalkan Kota Batam melalui Pelabuhan Domestik Sekupang untuk pulang ke kampung halaman merayakan Hari Raya Imlek 2566/2015.

"Hari ini merupakan puncak arus mudik Imlek. Sampai saat ini (pukul 16.00 WIB) sudah 3.870 orang meninggalkan Batam untuk mudik," kata Syahbabdar Pelabuhan Domestik Sekupang, Yovan Siahaan di Batam, Kamis.

Ia mengatakan, jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibanding penumpang meninggalkan Batam pada hari-hari biasa meski tidak sepadat saat musim mudik Hari Raya Idul Fitri.

"Saat ini pelabuhan masih padat. Sehingga kemungkinan besar pemudik bisa mencapai 5.000 orang. Masih ada sejumlah kapal yang akan berlayar," kata dia.

Menurut Yovan, lonjakan jumlah penumpang terjadi untuk pelayaran ke Tanjungbatu, Moro, Tanjung Balai Karimun, Dumai, Buton, Selatpanjang, serta sejumlah pulau lain di Kepri dan Riau.

"Untuk siang ke sore rata-rata penumpang tujuan jarak dekat dengan waktu tempuh dibawah dua jam. Untuk jarak menengah dan jauh dengan tujuan sejumlah wilayah di Riau sudah berangkat Rabu pagi," kata Yovan.

Ia mengatakan, sepanjang Rabu cuaca perairan Batam dan sekitarnya masih kondusif dan aman untuk pelayaran meski gelombang cukup tinggi dipengaruhi musim utara yang belum usai.

"Musim utara belum usai. Jadi gelombang masih cukup tinggi, namun secara keseluruhan masih aman untuk pelayaran. Pelayaran tidak ada penundaan, semua sesuai jadwal," kata dia.

Jika dihitung dari beberapa hari terakhir, jumlah penumpang mudik meninggalkan Kota Batam sudah di atas 10.000 orang.

Sementara itu, jumlah penumpang dengan penerbangan dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam tujuan Pontianak Kalimantan Barat juga padat.

"Pesawat tujuan Pontianak seperti Lion Air penuh penumpang. Namun tidak ada tambahan jadwal penerbangan," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso. (Antara)

Editor: Rusdianto