KTNA Sarankan Perusda Karimun Garap Bisnis Karet

id KTNA,Perusda,Karimun,Garap,Bisnis,Karet

Karimun (Antara Kepri) - Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menyarankan Perusahaan Daerah (Perusda) Karimun menggarap bisnis perkebunan karet sebagai ekspansi usaha.

"Ekspansi ke bisnis karet tidak hanya menambah pendapatan bagi Perusda, tetapi juga untuk membantu petani agar tidak selamanya menjual karet kepada tengkulak," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Karimun Amirullah di Tanjung Balai Karimun, Rabu.

Amirullah menuturkan, bisnis karet sangat potensial mengingat lahan perkebunan karet di kabupaten setempat cukup luas, terutama di Pulau Kundur yang dicanangkan sebagai sentra pertanian, ditambah lahan karet di Pulau Karimun Besar dan pulau-pulau lain, seperti Pulau Belat Kecamatan Belat.

Perusda, menurut dia, bisa berperan sebagai bapak angkat petani karet dengan bertindak sebagai penampung sekaligus distributor.

Selama ini, kata dia, petani karet menjual hasil panennya kepada penampung untuk selanjutnya dijual penampung itu ke Pekanbaru, Provinsi Riau.

"Petani sangat bergantung kepada tengkulak, begitu juga soal harga yang sepenuhnya ditetapkan oleh mereka," katanya.

Perusda sebagai badan usaha milik daerah, menurut dia juga bisa melaksanakan program pembinaan dan perlindungan bagi petani. Bentuk program perlindungan dan pembinaan itu, menurut dia seperti pembentukan kelompok-kelompok petani karet atau semacam koperasi tempat para petani mendapatkan barang kebutuhan pokok sehari-hari.

"Petani bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan bentuk pinjaman. Nanti dibayar setelah karet yang dipanen dibayar Perusda. Ini sangat membantu karena panen karet tidak bisa dilakukan sepanjang tahun, saat musim hujan petani karet kebanyakan tidak bisa memanen pohon karetnya," tuturnya.

Program pembinaan dan perlindungan bagi petani karet itu, menurut dia, juga akan membantu petani ketika harga karet sedang anjlok.

Harga karet, menurut dia, selama ini relatif tidak stabil, terkadang anjlok sampai Rp6.000 per kilogram. Ia mengakui ketidakstabilan harga karet juga dipengaruhi harga karet dunia.

Namun demikian, dengan peranan Perusda setidaknya dapat membantu kebutuhan petani ketika harga karet anjlok sehingga petani dirugikan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Jadi, Perusda memiliki peranan ganda, mendatangkan keuntungan bagi perusahaan sekaligus membantu petani karet," ucapnya.

Ia berpendapat, Perusda yang kini memiliki unit usaha air bersih dan usaha jasa pelayanan pengisian bahan bakar di SPBU Jalan Poros sudah saatnya melirik usaha lain.

"Unit usaha air bersih dan pelayanan SPBU lebih bersifat pendekatan sosial, daripada bisnis. Kami menyarankan untuk ekspansi ke bidang lain, salah satunya bidang pertanian karet mengingat lahan karet di Karimun sangat luas. Kalau bisa, Perusda bisa membuat satu pabrik pengolahan karet sehingga hasil panen petani tidak lagi dijual dalam bentuk bahan baku, tetapi bahan jadi atau setengah jadi," ucap Amirullah. (Antara)

Editor: Jo Seng Bie

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE