Batam (Antara Kepri) - Komisi IV DPRD Kota Batam meminta pemerintah kota, Badan Pengusahaan Kawasan dan Bea Cukai memperketat pengawasan impor beras untuk menghindari masuknya beras sintetis.
"Isyu itu harus ditindaklanjuti, pengawasan agar diperketat," kata Ketua Komisi IV DPRD Batam, Yudi Kurnain di Batam Kepulauan Riau, Senin.
Rumor peredaran beras sintetis harus segera diluruskan agar masyarakat bisa tenang dalam mengkonsumsi kebutuhan pokok itu.
Ia percaya bahwa beras impor dari beberapa negara masih beredar di Batam, meski Kementerian Perdagangan meyakinkan tidak ada beras impor yang beredar di seluruh Indonesia.
"Faktanya beras impor itu ada di Batam. Karenanya pengawasan harus diperketat," kata dia.
Mengenai peredaran beras impor, ia mengatakan percaya masih terjadi di Batam, meskipun pemerintah sudah melarang masuknya beras dari luar negeri.
Malah, menurut dia, beras impor sangat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Kalau tidak ada beras impor, pasokan tidak akan cukup," kata dia.
"Dari kemarin kami terus mendorong agar pemerintah membuka keran impor beras untuk Batam, karena kita bergantung pada daerah lain," kata dia.
Batam tidak memiliki sumber beras sendiri, dan harus mendatangkan beras dari daerah lain. Sedangkan jika beras dikirim dari Pulau Jawa, maka harganya akan lebih mahal ketimbang impor.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Batam Amsakar Achmad meyakini beras impor sudah tidak beredar di kota itu.
"Sudah tidak ada lagi beras impor. Semua sudah tiarap," kata dia.
Berdasarkan penelusuran Disperindag di empat distributor bersar, beras didatangkan dari daerah lain di Indonesia. Dan jumlahnya mencukupi hingga Lebaran.
"Untuk stok, yang jelas untuk Ramadhan sampai dengan Idul Fitri relatif aman. Kami sudah kontak ke distributor," kata Kepala Dinas.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
Kemenag minta PPIH beri layanan prioritas pada calon haji lansia
Kamis, 25 April 2024 16:57 Wib
KNTI minta pemerintah pusat sikapi serius penahanan nelayan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 14:21 Wib
Anggota Kompolnas minta atasan 5 oknum polisi terlibat narkoba untuk diperiksa
Selasa, 23 April 2024 10:23 Wib
Singapura minta Natuna jadi penyedia bahan pangan di negaranya
Sabtu, 20 April 2024 18:55 Wib
TNI dan Polri minta maaf kepada masyarakat atas bentrok di Sorong Papua Barat
Senin, 15 April 2024 11:10 Wib
Gubernur Ansar minta ASN masuk kerja sesuai jadwal usai libur lebaran
Jumat, 12 April 2024 9:35 Wib
Bulog Natuna datangkan 100 ton beras cukupi kebutuhan jelang Lebaran
Selasa, 9 April 2024 15:49 Wib
Sebanyak 115 anggota parlemen Prancis minta Macron hentikan penual senjata ke Israel
Sabtu, 6 April 2024 14:13 Wib
Komentar