Warga Pulau Sarang Harap Sambungan Listrik

Batam (Antara Kepri) - Warga Pulau Sarang, Kota Batam Kepulauan Riau mengharapkan pemerintah membangun infratruktur pembangkit listrik yang dapat mengalir 24 jam.

"Masih ada yang kurang, listrik menjadi kendala di masyarakat pulau Sarang," kata Tokoh Masyarakat Pulau Sarang, Musofa saat peresmian Sistem Penyediaan Air Minum di Batam, Senin.

Selama ini masyarakat menggunakan genset pribadi untuk listrik tiap rumah. Itu pun hanya menyala di malam hari saja, dan tidak maksimal.

Karena menggunakan genset, maka biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk bahan bakar relatif mahal dan memberatkan.

Musofa bercerita, petugas dari Pemerintah Provinsi Kepri sudah beberapa kali melakukan kajian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, namun hingga kini tidak kunjung terealisasi.

"Bahkan masyarakat sudah menghibahkan lahan untuk PLTS, tapi entah kendala di Pemprov," katanya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyatakan sesuai dengan UU Pemerintah Daerah yang baru, maka urusan Energi dan Sumber Daya Mineral ditangani Pemprov.

Meski begitu, ia mengatakan tetap akan mencari solusi agar warga Pulau Sarang dapat menimkati listrik.

"Kalau Pulau Sarang, masyarakat pakai mesin sendiri, maka akan dicari solusi, apa boleh subsidi, karena energi sudah ditarik ke provinsi. Nomenklatur-nya sulit," katanya.

Sedangkan untuk kebutuhan masyarakat Pulau Mecan, pemerintah kota akan berupaya mengalirkan listrik, sisa penggunaan pompa air.

"Di Pulau Mecan ada pompa air yang menggunakan listrik. Saya sudah bicarakan dengan Kepala Dinas PU, listri untuk pompa itu dikasih mesin besar, biar bisa sekaligus untuk kebutuhan pompa air dan listrik masyarakat," katanya.

Wali Kota menegaskan komitmennya untuk membangun infrastruktur di pulau-pulau penyangga, mulai dari air, listrik, pendidikan hingga kesehatan.

"Bagaimana agar orang pulau bisa menikmati apa yang bisa warga kota nikmati," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto