30 Pengguna Narkoba di Karimun Jalani Rehabilitasi

id Pengguna,Narkoba,Karimun,Jalani,Rehabilitasi

Semua ini merupakan hasil penangkapan yang dilakukan oleh kepolisian pada saat melakukan razia
Karimun (Antara Kepri) - Sebanyak 30 pengguna narkoba di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menjalani rehabilitasi dengan jenis dan ketergantungan yang bervariasi, kata Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Karimun Kompol Ahmad Soleh Siregar.

"Ya saat ini yang menjalani rehabilitasi di klinik kami sebanyak empat orang , di Tanjungbatu ada empat orang dan di Rumah Sakit Bakti Timah ada 22 orang," kata Ahmad Soleh dalam acara Peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional di Tanjung Balai Karimun, Sabtu.

Ahmad Soleh mengatakan jumlah pasien yang dirawat pada semester pertama 2017, tergolong kecil karena kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk secara sukarela mengikuti program rehabilistasi narkoba di BNNK Karimun.

"Semua ini merupakan hasil penangkapan yang dilakukan oleh kepolisian pada saat melakukan razia," katanya.

Dia mengatakan kesadaran masyarakat akan perawatan rehabilitasi di daerah setempat, dan bahkan untuk perawatan rehabilitasi yang dilakukan atas partisipasi pribadi sama sekali tidak ada.

"Sama sekali tidak ada rehabilitasi yang dilakukan atas kesadaran diri, semuanya hasil dari terjaring razia," katanya.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan Peringatan Hari Anti-Narkoba Internasional 2017 yang disejalankan dengan senam sehat dalam rangka kampanye Stop Narkoba 2017, perlu peningkatan kesadaran di lingkungan masyarakat Kabupaten Karimun.

Dia mengharapkan peran aktif dan pendayagunaan seluruh komponen dan potensi bangsa dalam menghadap keadaan darurat narkoba menuju Indonesia sehat.

"Karena seluruh komponen masyarakat sangat dibutuhkan dalam memberantas penyslahgunaan narkoba ini," katanya.

BNNK Karimun memanfaatkan momentum Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional untuk kembali menyosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat dan pelajar.

Hingga saat ini, katanya, Indonesia belum keluar dari kondisi darurat narkoba seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.

"Peredaran narkoba di Indonesia ini memang sangat mengkhawatirkan," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE