Rumah sakit otak akan dibangun di Riau

id RSUD Petala Bumi Pekanbaru

Rumah sakit otak akan dibangun di Riau

RSUD Petala Bumi Pekanbaru . (Foto:Antara/HO-Humas RSUD Petala Bumi.

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau mengalokasikan angggaran sebesar Rp32 miliar untuk  membangun rumah sakit (RS) khusus otak di kawasan RSUD Petala Bumi, Pekanbaru.

"Bagian dari alokasi anggaran sebesar Rp32 miliar itu diperuntukan membiayai kegiatan pengembangan untuk lantai 1 dan lantai 2 RSUD Petala Bumi itu," kata Direktur RSUD Petala Bumi Sumiati, dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.

Sumiati menjelaskan sebelum menetapkan unggulan layanan stroke menuju rumah sakit khusus otak di RSUD Petala Bumi, pihaknya telah membuat sejumlah kajian mengenai pembangunan dan perubahan gedung C.

"Kami telah membahas dan mengkaji segala hal yang bersangkutan dalam rapat sebelumnya dan kami mengambil langkah untuk melakukan perubahan pembangunan beberapa tempat dalam Gedung C seperti ruangan ICU, OK, Radiologi, Visiotheraphy, CT Scan dan ruangan untuk Laboraturium," ujarnya dalam rapat.

Dalam kesempatan itu, Sumiati juga menyampaikan beberapa tahapan rencana pengembangan RSUD Petala Bumi yakni tahap I tentang bagaimana pengembangan pelayanan unggulan stroke di Rumah Sakit Petala Bumi ini.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam melaksanakan perubahan untuk unggulan stroke di mana harus mempunyai tempat radiologi letakkan di kantor manajemen yang dulu. Di mana di sini, bisa meletakkan radiologi, CT Scan, dan ruangan laboraturium yang akan dijadikan sebagai tempat excellent lokasi unggulan strokenya.

"Untuk pengembangannya di mana tempat radiologi berpindah tempat dan itu harus diperluas, karena tempat radiologi yang dulu tidak cukup dan kurang memadai untuk melakukan CT Scan," ujarnya.

Tahap berikutnya, katanya menyebutkan, selain Amdal, juga bakal dilengkapi dengan pengadaan alat ekokardiografi (ECHO jantung) yaitu alat pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menangkap gambaran struktur organ jantung.

"Penempatan alat ECHO untuk jantung itu akan diletakkan di lantai 1 karena ECHO butuh satu ruangan lagi untuk treatmeant. Treatmeant ini sudah lama dipersiapkan melalui APBD Provinsi Riau akan tetapi belum difungsikan," katanya.

Sumiarti menambahkan bahwa di lantai 2 rumah sakit akan dilakukan renovasi pembuatan ruangan untuk anak-anak, karena sebelumnya di lantai satu ruangan anak bersatu dengan ruangan pasien umum.

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE