Tanjungpinang (ANTARA) - Pemberhentian sementara pengoperasian (port stay) kapal perintis yang dilakukan PT Pelni (Persero) di Provinsi Kepulauan Riau diprediksi akan berdampak pada kebutuhan logistik masyarakat di pulau-pulau terluar.
"Kalau dalam jangka waktu masih di bawah satu minggu menurut saya dampaknya belum akan begitu besar. Tapi kalau jangka waktunya lebih lama tentunya akan berdampak cukup besar kepada masyarakat yang tinggal di pulau-pulau di Kepri," kata Akademisi Bidang Ekonomi, Rafki kepada Antara, Sabtu.
Sambung Rafki, dampaknya tergantung berapa lama port stay-nya dilakukan.
Kata Dosen Umrah Tanjungpinang tersebut kapal perintis khususnya milik PT Pelni tidak hanya menjadi transportasi laut pengangkut penumpang. Melainkan juga mengangkut barang kebutuhan pokok masyarakat di pulau.
Menurut dia, jika melihat rencana pemerintah akan melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai tanggal 26 Juli besok, maka kemungkinan port stay-nya relatif tidak lama.
"Semua bergantung lagi kepada kondisi penularan COVID-19. Mudah-mudahan hari ini jumlah kasusnya sudah turun sehingga besok benar-benar terjadi pelonggaran PPKM," tegasnya.
Tetapi, kemungkinan diperpanjang juga masih ada. Karena beberapa waktu lalu jumlah penularan harian naik lagi.
"Kalau ternyata masih diperpanjang maka pemerintah dan pihak terkait harus memastikan pengiriman barang kebutuhan pokok untuk masyarakat di pulau-pulau di Kepri tidak terhalang.
Solusinya adalah dengan mencarikan angkutan barang alternatif yang bisa mengangkut barang dalam jumlah yang banyak seperti kapal Pelni antar pulau yang bisa beroperasi.
"Pemerintah daerah harus siapkan langkah-langkah antisipasi jika ternyata pengiriman barang kebutuhan pokok masyarakat di pulau-pulau sekitar Kepri terhambat akibat adanya penghentian operasi kapal Pelni tersebut," ujarnya.
Berita Terkait
Pelni sediakan 19 kapal layani mudik gratis Lebaran 2024, termasuk Batam-Belawan
Senin, 18 Maret 2024 20:42 Wib
Pemkab Natuna berikan dana hibah ke pengurus rumah ibadah
Senin, 18 Maret 2024 10:00 Wib
BMKG: Gempa Sulut berkekuatan 5,1 magnitudo tidak berpotensi tsunami
Senin, 18 Maret 2024 9:14 Wib
Gempa 5,1 magnitudo guncang Sulawesi Utara
Senin, 18 Maret 2024 7:25 Wib
Baznas Natuna mulai salurkan 800 sembako
Kamis, 14 Maret 2024 17:42 Wib
Pemko Batam lakukan pemerataan bangun infrastruktur pulau penyangga
Rabu, 13 Maret 2024 15:07 Wib
Banjir landa 3 kabupaten di Pulau Madura
Selasa, 12 Maret 2024 19:46 Wib
Pelni Medan siagakan 40 kontainer tambahan dengan KM Kelud selama Lebaran 2024
Senin, 11 Maret 2024 20:36 Wib
Komentar