Akademisi Stisipol penerapan PPKM level empat demi kesehatan warga

id Akademisi dukung ppkm

Akademisi Stisipol penerapan PPKM level empat demi kesehatan warga

Akademisi Stisipol Tanjungpinang Zamzami A Karim. (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Akademisi Sekolah Tinggi dan Ilmu Sosial Politik (Stisipol) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Zamzami A Karim mendukung kebijakan perpanjangan PPKM level empat di Kota Tanjungpinang dan Kota Batam demi kesehatan warga setempat.

Menurutnya keputusan Pemerintah Pusat memperpanjang PPKM level empat periode 26 Juli hingga 2 Agustus 2021, dikarenakan PPKM level empat periode sebelumnya pada 12 Juli hingga 25 Juli 2021 belum mampu mencegah sekaligus membatasi penyebaran COVID-19.

"Apalagi Kepri, khususnya Batam dan Tanjungpinang masuk kategori berbahaya dan beresiko tinggi penularan COVID-19 berdasarkan data WHO," kata Zamzami di Tanjungpinang, Selasa (27/7).

Oleh karena itu, Zamzami berharap penerapan PPKM hingga 2 Agustus 2021 dapat menurunkan jumlah penyebaran dan kematian akibat COVID-19.

Dia katakan dalam dua hari ini memang terjadi tren penurunan kasus COVID-19 di wilayah tersebut, tapi angka kematian dan keterisian rumah sakit (BOR) masih cukup tinggi.

"Mudah-mudahan tanggal 2 Agustus 2021 warga sudah mulai leluasa beraktivitas lagi, namun tetap disiplin protokol kesehatan," ujar Zamzami.

Zamzami juga meminta Pemerintah Daerah menyalurkan bantuan langsung kepada warga terdampak PPKM level empat yang pada umumnya bergantung pada pendapatan harian dengan berdagang. Misalnya, pemilik warung kelontong  dan kedai kopi dibatasi berjualan imbas adanya pembatasan kegiatan masyarakat.

Menurut Zamzami masyarakat akan patuh berada di rumah saat PPKM level empat, dengan catatan mereka terlindungi dengan adanya bantuan langsung.

"Tapi saat ini upaya dari pemerintah daerah belum terlalu konkret. Justru apresiasi untuk kelompok masyarakat yang telah bahu-membahu membantu pasien COVID-19," tutur dia.

Tidak hanya itu, Zamzami turut menyarankan pemerintah memperhatikan kesehatan pasien terpapar COVID-19 sepanjang PPKM level empat diberlakukan, terutama pasien isolasi mandiri dan memiliki penyakit penyerta.

Lanjutnya dari data Satgas COVID-19 Tanjungpinang, setidaknya sudah terdapat 10 pasien meninggal selama menjalani isolasi mandiri di rumah. 

Begitu pula dengan pasien dirawat di rumah sakit yang rata-rata meninggal karena mempunyai riwayat penyakit bawaan seperti jantung dan paru-paru.

"Pemerintah harus menyiapkan obat-obatan dan perawatan yang terbaik bagi menangani pasien COVID-19 di tengah PPKM level empat ini," demikian Zamzami.
 

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE