Bawaslu Kepri minta warganet santun bermedia sosial jelang Pemilu 2024

id Bawaslu, Kepri, ingatkan warganet santun gunakan medsos jelang Pemilu 2024

Bawaslu Kepri minta warganet santun bermedia sosial jelang Pemilu 2024

Anggota Bawaslu Kepri Maryamah.ANTARA/Nikolas Panama

Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Riau meminta warganet santun menggunakan media sosial untuk mencegah konflik politik menjelang Pemilu 2024.

Anggota Bawaslu Kepri Maryamah di Tanjungpinang, Minggu, mengatakan pemanfaatan medsos untuk kepentingan politik Pemilu 2024 merupakan salah satu bentuk kerawanan sehingga mendapat perhatian khusus Bawaslu Kepri.

Ia mengatakan konflik politik menjelang Pemilu 2024 yang berawal dari status, komentar, dan konten lain dalam bentuk video maupun suara dapat dicegah bila seluruh pihak saling menghargai dan menghormati. Santun dalam penggunaan medsos dan tidak melukai perasaan orang lain dapat menyelamatkan diri dari jeratan hukum.

Dia meminta warganet mampu menahan diri untuk tidak membuat atau menyebarkan informasi tak benar. Apalagi informasi tersebut terkait politik menjelang pemilu maupun berhubungan dengan pelaksanaan tahapan pemilu. Informasi sebaiknya diperoleh dari sumber resmi sehingga tidak menjadi pemicu polemik.

"Kita harus cerdas dalam bermedsos sehingga jangan sampai menelan bulat-bulat informasi yang belum tentu benar dan menyebarkan informasi tersebut," katanya.

Menurut dia, Bawaslu Kepri memiliki tim khusus yang memantau aktivitas politik di medsos. Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, medsos kerap digunakan untuk menyosialisasikan program peserta pemilu serta menjatuhkan lawan politik melalui narasi, foto, dan video.

Namun, katanya, informasi yang berseliweran di medsos bermanfaat bagi jajaran Bawaslu Kepri sebagai informasi awal untuk mencegah pelanggaran pemilu.

"Beberapa kasus pelanggaran kampanye yang ditangani jajaran Bawaslu Kepri berawal dari medsos. Kami berharap ini tidak terjadi lagi," ucapnya.

Anggota Bawaslu Kepri Indrawan mengatakan intensitas penggunaan medsos sebagai ajang sosialisasi untuk kepentingan politik menjelang Pemilu 2024 semakin tinggi. Hal itu disebabkan biaya politik dalam penggunaan medsos relatif lebih murah dan jangkauan luas.

Mesin politik peserta pemilu cenderung menggunakan medsos untuk meningkatkan popularitas peserta pemilu yang diusungnya, kata dia.

"Masa kampanye untuk peserta pemilu lebih sempit dibanding pemilu sebelum sehingga medsos digunakan sebagai sarana kampanye," ucapnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE