Tanjungpinang (ANTARA News) - Komisi I DPRD Provinsi Kepulauan Riau menyatakan, perampasan KM Muara Jaya dan Surya Indah oleh sekelompok massa di perairan Batam merupakan aksi melawan negara yang harus ditangani secara serius.
Aksi penyerangan yang dilakukan sekelompok massa terhadap petugas Bea dan Cukai (BC) Batam yang menahan KM Muara Jaya dan Surya Indah menunjukkan daerah tersebut tidak aman, ungkap Sekretaris Komisi I DPRD Kepulauan Riau (Kepri) Surya Makmur Nasution yang dihubungi dari Tanjungpinang, Senin.
"Tindakan kriminal seperti itu harus dihentikan, karena merupakan aksi melawan negara," ujar Nasution.
Nasution mengatakan, penyerbuan terhadap kapal patroli BC Batam menunjukkan lemahnya pengamanan di perairan Batam, dan juga Kepri. Seharusnya, kata dia, sebelum terjadi penyerbuan oleh sekelompok massa, BC Batam berkoordinasi dengan institusi terkait lainnya, seperti TNI AL dan pihak kepolisian.
"Jangan bekerja sendiri-sendiri. Tidak mungkin massa berani menyerbu kapal patroli BC jika ada petugas kepolisian dan TNI AL," katanya.
Dari Batam dilaporkan, petugas BC berhasil mengamankan 7.920 pita cukai minuman beralkohol palsu senilai Rp396 juta pada Sabtu (12/2-2011). Pita cukai dikirim melalui jasa pengiriman, dari Jakarta ke Batam dengan alamat Jalan Katamso.
Kepala Seksi Penindakan Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe B Batam Nugroho, mengatakan, berdasarkan penelusuran aparat BC Batam, diketahui alamat tujuan fiktif. Kemudian petugas BC Batam melakukan pengembangan dengan melakukan penyelidikan terhadap kapal yang diduga membawa minuman beralkohol.
Petugas BC Batam menduga KM Muara Jaya dan Surya Indah membawa minuman beralkohol.
Namun, petugas tidak berhasil menyita kedua kapal tersebut, karena dibawa kabur massa dari Terminal Kargo Batu Ampar dan Perairan Tanjung Sengkuang.
"Kami tentu akan berupaya untuk menangkap lagi," kata .
Nugroho mengemukakan, BC Batam akan berkoordinasi dengan kantor pusat Bea Cukai mengenai pengungkapan kasus dua kapal yang diduga menyelundupkan minuman beralkohol tersebut. BC belum akan melakukan patroli khusus untuk mencari kapal yang dirampas massa.
"Masih patroli biasa-biasa saja," kata dia.
BC Batam, kata dia, juga akan mengevaluasi penindakan yang berujung penyerbuan kapal patroli oleh massa.
"Mereka menyerang kami dengan menggunakan banyak senjata, ada bom molotov, parang dan batu," kata dia.
(ANT-NP/Btm1)
Berita Terkait
![Warga Israel tewas akibat terinfeksi](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2022/12/29/WhatsApp-Image-2022-12-29-at-07.50.57.jpeg)
Warga Israel tewas akibat terinfeksi "amuba pemakan otak"
Senin, 8 Juli 2024 11:51 Wib
![Polres Bintan tilang dan tahan motor yang terjaring razia gabungan balap liar](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/07/1000026225.jpg)
Polres Bintan tilang dan tahan motor yang terjaring razia gabungan balap liar
Senin, 8 Juli 2024 11:13 Wib
![Pemekaran Kabupaten Jemaja di Anambas dalam kajian akademik](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/07/20240707_181332_0000.jpg)
Pemekaran Kabupaten Jemaja di Anambas dalam kajian akademik
Senin, 8 Juli 2024 9:10 Wib
![BPJS Kesehatan Natuna-Kepri beri pelayanan daring ke warga pulau penyangga](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/07/20240707_143718_0000.jpg)
BPJS Kesehatan Natuna-Kepri beri pelayanan daring ke warga pulau penyangga
Minggu, 7 Juli 2024 15:51 Wib
![Pemprov Kepri target Festival Raja Ali Haji jadi agenda tahunan](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/06/20240705-festival-raja-ali-haji-02.jpg)
Pemprov Kepri target Festival Raja Ali Haji jadi agenda tahunan
Sabtu, 6 Juli 2024 11:20 Wib
![Polisi ungkap pembuang jasad bayi di atas mobil warga](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/05/1001778706.jpg)
Polisi ungkap pembuang jasad bayi di atas mobil warga
Jumat, 5 Juli 2024 16:09 Wib
![BMKG semai 18.400 kilogram garam di langit Riau](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/05/0507-2024-OMC_1.jpg)
BMKG semai 18.400 kilogram garam di langit Riau
Jumat, 5 Juli 2024 15:26 Wib
![Ombudsman temukan masalah PPDB 2024 di 10 provinsi, termasuk Riau](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/05/1000000810.jpg)
Ombudsman temukan masalah PPDB 2024 di 10 provinsi, termasuk Riau
Jumat, 5 Juli 2024 14:56 Wib
Komentar