Basarnas gelar pelatihan teknis potensi SAR di perbatasan Natuna-Kepri
idBasarnas,Pelatihan potensi sar,Perbatasan,Natuna,Kepulauan Riau,Kantor pencarian dan pertolongan,kepri,tim sar,sar natuna,Badan Nasional Pencarian dan
Peserta menunjukkan yel-yel setelah pembukaan pelatihan SAR di Gedung Sri Serindit Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepri, Senin (26/8/2024). (ANTARA/Muhamad Nurman)
Natuna (ANTARA) -
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar pelatihan teknis potensi SAR di wilayah perbatasan, yakni di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Pencarian dan Pertolongan Basarnas Anggit Mulyo Satoto di Natuna, Senin, mengatakan pelatihan dilaksanakan selama tujuh hari dan diberikan khusus untuk masyarakat Kabupaten Natuna.
Ia menyebut pelatihan ini merupakan program rutin yang dilakukan satu kali dalam setahun, sedangkan fokus pelatihan 2024 di Natuna, yakni cara memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan (first aid).
Ia menjelaskan tujuan kegiatan untuk menciptakan masyarakat yang mengerti standar atau teknik-teknik menangani korban kecelakaan.
"Saat ini kita agenda satu kali dalam setahu, namun di tahun depan kita usahakan dua kali dalam satu tahun," ucap dia.
Ia menjelaskan setiap peserta yang berhasil lulus dalam pelatihan akan diberikan sertifikat. Sertifikat yang didapat peserta disebut bisa memudahkan para peserta mendapatkan pekerjaan yang persyaratannya membutuhkan keahlian yang diajarkan dalam pelatihan.
"Di luar sana banyak yang ingin mengikuti pelatihan ini, oleh karena itu ikuti dengan serius dan pelatihan ini diberikan secara gratis," ujar dia.
Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda mengucapkan terima kasih kepada Basarnas sebab telah menggelar kegiatan tersebut di daerah setempat.
Menurut dia, pelatihan ini penting untuk diberikan kepada masyarakat guna meminimalisasi risiko akibat kecelakaan.
"Ikuti dengan bersungguh-sungguh, sebab nantinya manfaat pelatihan akan dirasakan oleh teman-teman yang ikut," ucap dia.
Ketua pelaksana kegiatan, Alfiansyah, mengatakan pelatihan itu untuk menyiapkan tenaga dan potensi pencarian dan pertolongan yang dapat digerakkan setiap terjadi kecelakaan di wilayah kerja mereka.
"Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan keterampilan kepada potensi dalam melakukan pertolongan dan penyelamatan korban kecelakaan," ucap dia.
Dalam pelatihan, peserta diberikan edukasi mengenai substansi Basarnas, pengantar pertolongan pertama, penilaian korban, pemindahan korban, bantuan hidup dasar, resusitasi jantung paru orang dewasa, penggunaan automated external defibrillator (AED), penanganan luka bakar, kedaruratan lingkungan, dan pembinaan fisik.
"Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 50 orang dan pelatihan dilaksanakan selama tujuh hari mulai 25-31 Agustus," ujar dia.
Komentar