Kisah Dian, salah satu korban hilang kebakaran Plaza Glodok

id kebakaran,Kebakaran Jakarta ,Glodok Plaza ,DNA ,Korban kebakaran Glodok Plaza ,RS Polri Jakarta

Kisah Dian, salah satu korban hilang kebakaran Plaza Glodok

Ade Wahyuni (tengah) dan ayahnya Sukarna (kiri) yang merupakan keluarga atas nama Dian Cahyani yang hilang dalam kejadian kebakaran di Plaza Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1/2025) saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (19/1/2925). (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

Jakarta (ANTARA) - Korban hilang dalam kebakaran Plaza Godok, Jakarta Barat, Dian Cahyani (29) saat kejadian pamit kepada keluarga pergi ke Jakarta untuk bertemu teman-temanya dan hingga hari ini mereka belum mendapatkan informasi mengenai keberadaannya.

"Rabu sore dia sempat kontak adik saya mau pergi main ke Glodok Plaza dan hingga saat ini dia tidak bisa dihubungi," kata keluarga Dian Cahyani, Ade Mulyani di Jakarta, Ahad.

Ade hari ini ke RS Polri mengantarkan ayahnya yang juga ayah Dian Cahyani, Sukarna untuk mengantarkan sampel DNA.

"Kemarin saya sudah berikan dokumen serta barang-barang milik Dian dan hari ini mereka mau ambil sampel orang tua saya," kata dia.

Dian Cahyani berdomisili di Pontianak (Kalimantan Barat) dan pada tahun baru lalu pulang ke rumah orang tua di Bogor untuk berlibur.

"Dia ambil cuti dari pekerjaan dan pulang ke rumah orang tua di Bogor. Hari itu dirinya pergi," kata dia.

Ade mengakui mengetahui adanya peristiwa kebakaran hebat di Glodok Plaza pada Rabu malam dari siaran berita di televisi.

Lalu adiknya menghubungi agar menghubungi korban karena sudah tidak bisa dihubungi sejak peristiwa tersebut.

"Adik saya yang satu mengatakan Dian ada di Glodok Plaza bersama teman-temannya dan saya tidak mengenal mereka. Saya hubungi tapi tidak aktif," kata dia.

Hingga saat ini dirinya beserta keluarga belum mendapatkan info apapun dan pihak RS Polri menyatakan data ini baru bisa diketahui satu hingga dua minggu. "Kami berharap cepat ketemu dan mudah-mudahan baik-baik saja," kata dia.

Sementara itu, Rumah Sakit Polri Kramat Jati telah menerima 13 sampel "Deoxyribo Nucleic Acid" (DNA) dari keluarga korban meninggal dunia dan korban hilang akibat kebakaran Glodok Plaza Taman Sari Jakarta Barat pada Rabu (15/1)

"Data yang kita terima sebanyak 13 sampel DNA sampai hari ini," kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan, hari ini ada satu keluarga yang datang ke Rumah Sakit (RS) Polri untuk memberikan data yang dibutuhkan berupa dokumen dan sampel DNA

"Ini keluarga yang terakhir dan yang datang ibunya atau keluarga kandungnya untuk diambil sampel DNA," katanya.

Dari seluruh sampel yang dikumpulkan, pihaknya membutuhkan waktu satu hingga dua minggu untuk memastikan kecocokan data korban dengan keluarga.

"Semua tergantung dari sampel DNA yang kita ambil. Karena kesulitan-kesulitan bisa kita dapatkan karena kondisi sampel DNA yang tersedia," kata dia.

Jika data tersedia maka akan diolah sehingga profil korban ini keluar dan jika belum ditemukan pihaknya akan melakukan pengulangan uji sampel sampai ada hasilnya

"Sampai hasilnya nanti kita nyatakan bahwa ini bisa diproses atau tidak," kata dia.


Ia mengatakan, metode pemeriksaan sampel DNA ini satu metode yang sangat diandalkan. Ketika metode lain sudah tidak bisa, dengan DNA ini bisa lengkap identitas korban.

" DNA itu ada sifatnya 'direct' dan 'indirect'. Kalau 'direct' itu dari benda-benda kepemilikan korban," katanya.

Misalnya, sikat gigi yang habis dipakai, biasanya sikat gigi kan tidak tukar-tukaran. "Tapi harus diyakinkan bahwa benar itu sikat giginya korban," kata dia.

Kemudian dari pakaian dalam terutama yang belum dicuci juga ada bukti DNA di pakaian itu. "Sedangkan yang tidak langsung itu justru dari keluarga," kata dia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dian pamit ke Jakarta dan hingga saat ini belum kembali

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE