Batam (ANTARA Kepri) - Sebanyak 365.000 ton sampah dibuang di perairan Kepulauan Riau setiap tahun, kata pakar kelautan Eddiwan dalam lokakarya yang diadakan LKBN Antara Biro Kepri di Pulau Putri, Batam, Sabtu.
"Saya pernah melakukan penelitian, hasilnya sebanyak 365.000 ton limbah dibuang di perairan Kepri dalam setahun," kata dia.
Angka itu, kata dia, berasal dari asumsi 10.000 kapal lalu lalang di perairan Kepri tiap hari dan membuang 10 kg limbah.
Menurut dia, angka itu hitungan 2010, dan dipastikan saat ini, limbah yang dibuang lebih banyak lagi.
"Sekarang makin banyak kapal yang lalu lalang di Kepri," kata dia.
Limbah itu, kata dia, berasal dari kegiatan pembersihan kapal di tengah laut yang dilakukan kapal-kapal yang lalu lalang.
Limbah bahan beracun berbahaya yang menumpuk di Kepri amat membahayakan kelestarian kekayaan hayati di provinsi kepulauan, kata dia. Limbah dapat merusak bakau dan terumbu karang yang hidup subur di Perairan Kepri.
Menurut dia, limbah yang dibuang di laut tidak dapat diuraikan, melainkan hanya mengendap atau terbawa arus ke pantai.
"Limbah tidak bisa hancur di laut. Tapi masyarakat kita memperlakukan laut seperti tong sampah," kata dia.
Untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan makin parah, ia mengatakan perlu dilakukan penanaman kembali pohon bakau yang rusak di sepanjang tepi pulau.
Menurut dia, pohon bakau dan bakteri yang hidup di sekitarnya dapat mengurai limbah, sehingga lingkungan menjadi lebih baik.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Batam Dendi Purnomo mengatakan kondisi bakau tegak di Batam semakin berkurang dari sekitar 20 persen pada tahun 1990-an menjadi sekitar empat persen.
"Maka perlu dilakukan penanaman dan pelestarian bakau," kata dia.
Ia mengatakan hutan bakau di Batam makin berkurang karena pemanfaatan bibir pulau menjadi kawasan industri galangan kapal dan pembangunan perumahan. (ANTARA)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Dinkes Tanjungpinang: Gerakan aktif ke posyandu guna tekan stunting
Senin, 20 Mei 2024 9:07 Wib
Dinkes Tanjungpinang beri makanan tambahan bagi balita berisiko stunting
Senin, 20 Mei 2024 7:56 Wib
Kanwil Kemenkumham Kepri lolos penilaian evaluasi TPI menuju WBK 2024
Minggu, 19 Mei 2024 20:19 Wib
PT Timah gencarkan layanan kesehatan hingga ke desa terpencil di Kepri
Minggu, 19 Mei 2024 10:59 Wib
Satu calon haji Indragiri Hilir gagal jantung di rawat di RSBP Batam
Sabtu, 18 Mei 2024 20:18 Wib
Bupati Siak paparkan potensi peluang investasi di Batam
Sabtu, 18 Mei 2024 19:52 Wib
PPIH sebut JCH lansia Embarkasi Batam duduk di kelas bisnis
Sabtu, 18 Mei 2024 17:38 Wib
Pemkot Batam uji coba parkir berlangganan untuk upaya peningkatkan PAD
Sabtu, 18 Mei 2024 15:34 Wib
Komentar