Batam (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menyebut sebanyak 80 Kelompok Wanita Tani (KWT) telah mulai bergerak menanam cabai dalam program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Kepala DKPP Kota Batam Mardanis menjelaskan distribusi media tanam, peralatan, hingga pendampingan dan pembinaan kepada kelompok sudah terlaksana.
“Alhamdulillah sudah selesai distribusi untuk media tanam dan peralatan, dan sudah berjalan pendampingan serta pembinaan. Kendala pasti ada, tetapi bisa diatasi dengan solusi yang diterima oleh para kelompok wanita tani,” ujar Mardanis saat dihubungi di Batam, Senin.
Ia menambahkan sejauh ini penyiapan lahan dan media tanam berjalan dengan lancar.
Baca juga: Pemprov Kepri salurkan berbagai bantuan ke Lingga
“Untuk hasil panen, baru bisa kami lihat pada panen di akhir tahun. Dalam tiga bulan ke depan, kegiatan masih berfokus pada proses penanaman, dengan prioritas utama tetap pada komoditas cabai,” kata dia.
Saat ini, katanya, sebanyak 64 KWT tengah dalam tahap pengolahan lahan dan persiapan media tanam. Program ini dibiayai melalui Rencana Kerja (Renja) DKPP Kota Batam.
Selain itu, ada 16 KWT lain yang mendapat dukungan program P2L dari dana pokok pikiran (Pokir), masing-masing menerima 360 polybag cabai besar dan 360 polybag cabai rawit.
Dengan demikian, total terdapat 80 KWT yang aktif menanam cabai di Batam.
Baca juga: Pemprov Kepri rekrut asisten bisnis untuk mendampingi Koperasi Merah Putih
“Program ini melibatkan sekitar 2.000 orang peserta. Masing-masing ibu rumah tangga menanam minimal 30 polybag cabai merah dan cabai rawit. Kalau 2.000 orang bisa menanam 30 polybag, kita bisa hasilkan hingga 60 ton cabai,” katanya.
Menurutnya, hal ini akan berdampak signifikan dalam menjaga stabilitas pasokan cabai sekaligus membantu pengendalian inflasi di kota tersebut.
“Ini pekerjaan skala prioritas. Cabai kita jadikan fokus utama karena paling berpengaruh terhadap inflasi. Insya Allah sayuran lain juga berjalan, tapi cabai tetap mendapat perhatian khusus,” tutup Mardanis.
Baca juga:
DPRD Batam terima penjelasan Wali Kota terkait ranperda APBD 2026
Natuna terbitkan edaran kesiapsiagaan bencana

Komentar