HTI Tanjungpinang Tolak Kenaikan BBM

id HTI Tanjungpinang Tolak Kenaikan BBM

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Hizbut Tahrir Indonesia Tanjungpinang, Kepulauan Riau menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak untuk mengurangi beban subsidi yang mencapai Rp274,7 triliun.
       
"HTI dengan tegas nenolak rencana pemerintah itu karena akan menyengsarakan jutaan rakyat miskin," kata Korlap Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II HTI Tanjungpinang, Al Lukman saat menggelar aksi di Bundaran Lapangan Pamedan Tanjungpinang, Sabtu.
       
Lukman mengatakan, berdasarkan hasil sensus ekonomi nasional 2010, pengguna BBM 65 persen adalah rakyat kelas menengah kebawah, 27 persen rakyat menengah, enam persen rakyat menengah ke atas dan hanya dua persen orang kaya.
       
"Dan 82 persen pengguna kendaraan bermotor roda dua adalah rakyat menengah kebawah. Ini menunjukkan bahwa kenaikan BBM akan menyengsarakan rakyat," ujar Lukman dalam orasinya.
       
Selain itu, HTI menilai kebijakan menaikkan BBM adalah untuk menyukseskan liberalisasi sektor hilir setelah lieralisasi sektor hulu minyak bumi dan gas.
       
"Pemerintah tega mengabaikan aspirasi mayoritas rakyatnya, karena liberalisasi untuk memenuhi kebutuhan asing," ujarnya.
       
HTI menuntut pengelolaan minyak bumi dan gas serta sumber daya alam lainnya sesuai dengan tuntutan syariah untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, baik muslim maupun nonmuslim.
       
"Kami mengingatkan pemerintah, bahwa dengan menaikkan BBM ditengah kesulitan ekonomi saat ini bisa menimbulkan gejolak sosial yang juga dimungkinkan menimbulkan revolusi sosial seperti di negara-negara Timur Tengah," ujarnya.
       
Massa HTI Tanjungpinang yang berjumlah sekitar 40 orang dan sebagian adalah anak-anak melakukan longmarch sebelum dan sesudah melakukan aksi unjuk rasa damai di Lapangan Pamedan Tanjungpinang.
       
Polisi terpaksa menutup salah satu ruas jalan menuju Jalan Ir. Sutami Tanjungpinang agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE