Batam (Antara Kepri) - Anggota Komisi VI DPR RI, Nyat Kadir menilai nilai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam jatuh di mata investor akibat sejumlah kerusuhan yang terjadi termasuk antara TNI dan Polri belum lama ini.
"Akibat kerusuhan-kerusuhan yang terjadi, Batam dianggap tidak aman dan tidak kondusif untuk berinvestasi. Karena keamanan menjadi pertimbangan utama untuk investasi," kata dia di Batam, Senin.
Ia mengatakan, dua kali bentrok antara TNI dan Polri yang terjadi sepanjang 2014 membuat calon investor berfikir ulang untuk menanamkan modalnya di kawasan Batam.
Selain itu, beberapa konflik lain yang juga terjadi karena ketidakseriusan pemerintah menetapkan luasan kampung tua di Batam juga turut menjadi pertimbangan investor.
"Nilai Batam jatuh soal keamanan, karena tidak mampu mengantisipasi hal-hal negatif yang terjadi. Saya sebelumnya sudah memberi peringatan, namun respons lambat," kata legislator Nasdem Dapil Kepri itu.
Bukan hanya bagi investor yang hendak menanamkan modal di Batam, kata dia, investor yang sudah memiliki usaha di Batam juga risau dan merasa tidak nyaman.
"Kalau tidak ada kepastian hukum investor juga akan lari dari Batam," kata dia.
Terpisah, anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kepri lainnya, Dwi Ria Latifa mengatakan kejadian kerusuhan TNI dan Polri di Batam bisa jadi akan berpengaruh pada keamanan pada wilayah NKRI.
"Kalau dua instansi itu saling bentrok sendiri. Terus siapa yang menjaga wilayah terutama perairan di Kepri dari berbagai kejahatan dari luar?" kata dia.
Ia mengatakan, wajar jika akhirnya justru semakin banyak kejahatan seperti pencurian ikan, pelanggaran udara, narkoba, perdagangan ilegal yang terjadi di perairan Kepri. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
KSAU resmikan tugu pesawat Lanud RSA Natuna Kepri
Selasa, 7 Mei 2024 12:29 Wib
Waskita Beton bangun halaman kontainer di Batam senilai Rp360 miliar
Selasa, 7 Mei 2024 7:13 Wib
Anggota DPR RI meninggal dunia saat kunjungan kerja
Senin, 6 Mei 2024 18:05 Wib
BKKBN memperkuat penurunan stunting dengan intervansi serentak
Senin, 6 Mei 2024 16:20 Wib
Hari ini KPK panggil direktur tiga perusahaan sidik korupsi rumah jabatan DPR
Senin, 6 Mei 2024 15:34 Wib
Rudi komitmen dukung perkembangan e-sport di Batam
Senin, 6 Mei 2024 14:50 Wib
BC Batam gagalkan penyelundupan 184 ribu batang rokok ilegal
Senin, 6 Mei 2024 13:10 Wib
Klopp nilai Liverpool terbebas dari tekanan
Minggu, 5 Mei 2024 19:06 Wib
Komentar