PAM Tanjungpinang Jadikan Air Laut untuk Minum

id PAM Tanjungpinang Jadikan Air Laut untuk Minum

Saat ini penggunaan SWRO masih gratis
Tanjungpinang (Antara Kepri) -  Unit Pelaksana Teknins Daerah (UPTD) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tanjungpinang menyalurkan air laut menjadi air minum, dari Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), untuk 2.808 pemukiman penduduk setempat.

Pelaksana tugas UPTD SPAM Dinas PUPR Kota Tanjungpinang, Heri Jumeiri, di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan penyaluran air minum dari hasil instalasi penyulingan air laut menjadi air minum, SWRO ke masyarakat, sudah berlangsung sejak delapan bulan lalu.

"Kami sudah mengelola air sejak 2 Oktober 2017. Masyarakat sudah bisa mengkonsumsi air minum SWRO ini," kata Heri saat meninjau langsung ketersedian SWRO disejumlah lokasi distribusi air.

Ia menjelaskan 2.808 sambungan rumah yang tersalur SWRO, meliputi Jalan Pos sampai dengan Tanjung Unggat, sejumlah pemukiman di Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kecamatan Bukit Bestari dan Kecamatan Tanjungpinang Barat. Banyak masyarakat yang mengajukan permohonan untuk memperoleh SWRO.

Pengoperasian SWRO di Tanjungpinang sudah dilaksanakan sejak Kementerian PUPR menserahterimakan kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang dan diserahkan pengelolaannya kepada Dinas PUPR melalui UPTD Spam Air Bersih, Agustus 2017.

"Saat ini penggunaan SWRO masih gratis, hingga nanti launching SWRO secara langsung dan penetapan tarif dari pemerintah Kota Tanjungpinang," ujarnya.

Ia mengatakan, selain SWRO, UPTD Spam juga menyediakan sumur bor dengan kapasitas tangki air bersih disejumlah daerah rawan penyusutan air, terlebih ketika musim kemarau tiba. Daerah tidak terjangkau aliran air itu diantaranya, Kampung Bugis, Kampung Bulang dan diutamakan daerah pesisir.

"Itu untuk memudahkan masyarakat mendapatkan air bersih, apa lagi daerah yang sulit untuk dialiri pasokan air bersih," ujarnya.

Operations Maintenance PT Bemaco, Hendrawan, selaku Konsultan SWRO Tanjungpinang, mengatakan ketersedian penyakuran SWRO ke masyarakat sudah tercukupi. Pengelolaan air laut menjadi air minum itu dapat beroperasi 50 liter perdetik.

"Per satu jam 180 meter per kubik per jam, artinya 180.000 liter. Sejumlah daerah sudah tersedia pipa besar untuk diteruskan ke sambungan rumah," ungkapnya.

Sementara masyarakat yang mendapatkan SWRO merasa sangat terbantu. Adrian salah satunya. Warag Jalan Lorong Banjar, Kelurahan Kemboja, Kecamatan Tanjungpinang Barat ini mengaku dengan adanya SWRO ketersedian air bersih sudah tercukupi.

"Menurut saya dengan adanya SWRO ini sangat membantu masyarakat ya, air juga tidak asin, dan bisa langsung digunakan,"ujarnya.

Senads disampaikan Hidayat, warga Kelurahan Tanjung Unggat ini juga berterimakasih dengan ketersedian SWRO, mengingat ketika musim kemarau beberapa waktu lalu, air SWRO tetap mengalir.

"Airnya bagus ya, bisa dikonsumsi kapan saja, terimakasih pemerintah Kota Tanjungpinang," ujarnya.

Namun, diketahui pemerintah setempat masih belum menetapkan tarif harga guna SWRO, mengingat mekanisme teknis kerja UPTD Spam Air Bersih Dinas PUPR belum tersusun.(Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE