"Kita pindahkan karena melihat kondisi pertumbuhan penduduk dan kondisi ruas jalan," kata Dirut PDAM Tirta Karimun Indra Santo di Tanjung Balai Karimun, Sabtu.
Indra Santo mengatakan, beberapa jaringan pipa di sejumlah ruas jalan sudah lama terpasang dan harus dipindahkan karena sebagian sudah berada di tanah atau rumah warga.
"Pertumbuhan rumah penduduk sangat tinggi, banyak pipa yang harus dibongkar karena berada halaman rumah warga," kata dia.
Salah satu pipa yang mulai dipindahkan sejak Jumat (9/2) adalah pipa induk di ruas jalan Kampung Harapan, Kecamatan Tebing yang memiliki panjang sekitar 250 meter.
Sejumlah pekerja mulai membongkar pipa induk tersebut, dan memindahkannya ke pinggir jalan. Pipa yang dibongkar tersebut merupakan pipa transmisi air menuju para pelanggan di pusat kota Tanjung Balai Karimun.
Meski pipa tersebut dibongkar, Santo mengatakan tidak ada pemutusan pendistribusian air karena masih ada pipa alternatif pada ruas jalan yang memasok air kepada para pelanggan.
"Hanya saja, tekanan atau volume air menjadi berkurang dari biasanya. Kami mohon maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan dengan adanya pemindahan pipa ini," kata dia.
Indra Santo juga mengatakan akan menginventarisasi pipa-pipa tua yang sudah terpasang sejak 1992 untuk diremajakan, dan untuk pipa-pipa yang berada di tanah atau halaman rumah warga juga akan dipindahkan ke pinggir jalan.
"Kita tidak ingin pipa-pipa berada di bawah pondasi rumah warga. Ini akan menyulitkan kita untuk melakukan perbaikan kalau terjadi kebocoran," kata dia.
PDAM Tirta Karimun, kata dia, dalam tiga tahun terakhir masih dalam tahap pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama jaringan pipa dalam upaya memaksimalkan pelayanan air bersih kepada para pelanggan.
Baca juga: PDAM Tirta Karimun berlakukan tarif baru
"Sejak PDAM Tirta Karimun berdiri pada 2016, kami memang belum bisa berbuat banyak, tapi sedikit banyak sudah banyak perubahan. Kalau dulu, penyaluran air sering macet, Alhamdulillah sudah teratasi sejak terkoneksinya SPAM Waduk Pongkar ke Waduk Bati," katanya.
Tahun ini, kata dia, koneksi antarwaduk ditambah dengan Waduk Sentani ke Waduk Bati yang dibangun dengan anggaran dari pemerintah.
"Jika Waduk Sentani terkoneksi, maka kita akan dapat tambahan volume air sekitar 55 liter per detik," kata Indra Santo. (Antara)
"Sejak PDAM Tirta Karimun berdiri pada 2016, kami memang belum bisa berbuat banyak, tapi sedikit banyak sudah banyak perubahan. Kalau dulu, penyaluran air sering macet, Alhamdulillah sudah teratasi sejak terkoneksinya SPAM Waduk Pongkar ke Waduk Bati," katanya.
Tahun ini, kata dia, koneksi antarwaduk ditambah dengan Waduk Sentani ke Waduk Bati yang dibangun dengan anggaran dari pemerintah.
"Jika Waduk Sentani terkoneksi, maka kita akan dapat tambahan volume air sekitar 55 liter per detik," kata Indra Santo. (Antara)
Komentar