Rakor Pemerintah dan BI hasilkan empat langkah strategis

id Gubernur Bank Indonesia,Agus Martowardojo,rakor pemerintah,batam

Rakor Pemerintah dan BI hasilkan empat langkah strategis

Gubernur Bank Indonesia, Agus Dermawan Winarto Martowardojo (empat dari kiri) saat menyampaikan empat langkah strategis yang dihasilkan pada Rakor antara Pemerintah dan Bank Indonesia. (Antaranews Kepri/Messa Haris)

Stabilitas makroekonomi yang terjaga disertai struktur perekonomian yang kuat merupakan prasyarat untuk membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih kuat, berimbang dan inklusif
Batam (Antaranews Kepri) - Rapat Koordinasi (Rakor) antara pemerintah dengan Bank Indonesia menghasilkan empat langkah strategis untuk mempercepat pengembangan industri berorientasi ekspor di Batam, Bintan dan Karimun. 

"Stabilitas makroekonomi yang terjaga disertai struktur perekonomian yang kuat merupakan prasyarat untuk membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih kuat, berimbang dan inklusif," kata Gubernur Bank Indonesia, Agus Dermawan Wintarto Martowardojo, di Batam, Jumat. 

Agus mengatakan empat langkah strategis yang disepakati tersebut yaitu mendorong berkembangnya industri berorientasi ekspor di daerah melalui kemudahan perizinan dan insentif fiskal. 

"Caranya dengan percepatan implementasi program online single submission (OSS) yang terintegrasi antara pusat dan daerah," kata Agus. 

Program tersebut diutamakan pada daerah yang memiliki rencana detail tata ruang (RDTR) dan kawasan ekonomi yang meliputi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kawasan industri, Free Trade Zone (FTZ) dan kawasan strategis pariwisata nasional. 

"Kedua menurunkan biaya logistik industri domestik melalui peningkatan kapasitas dan efisiensi infastruktur konektivitas, air dan energi," ujar Agus. 

Khusus Kepri kata Agus perlu mempercepat realisasi rencana pengembangan pelabuhan Batuampar, Tanjungsauh, terminal Bandara Internasional Hang Nadim. 

Serta pembangunan instalasi air dan transmisi listrik untuk mendukung pengembangan Batam sebagai pusat industri dan perdagangan. 

"Kesepakatan ketiga yatiu penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung penyediaan tenaga kerja dengan skill yang sejalan dengan kebutuhan perkembangan teknologi dan otomasi proses produksi," ujarnya. 

Terakhir adalah kesepakatan dalam hal perluasan pasar ekspor industri nasional dengan menambah kerja sama perjanjian perdagangan bilateral dan multilateral atau yang sering disebut Free Trade Agreement (FTA).(Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE