BP Batam resmikan alih muatan kapal di laut

id FSU

BP Batam resmikan alih muatan kapal di laut

Kapal Ocean Tanker yang berada di perairan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Kapal tersebut saat ini dapat melakukan alih muatan kapal di perairan Indonesia, khususnya di Kota Batam. (Antaranews Kepri/Dok Humas BP Batam)

Batam (Antaranews Kepri) - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Lukita Dinarsyah Tuwo meresmikan First fleet ship to ship floating storage unit (FSU) di Dermaga Utara Pelabuhan Batuampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (17/12). Dengan peresmian FSU, kapal tidak harus bersandar di pelabuhan untuk melakukan alih muatan kapal.

"Prosesnya (alih muatan kapal) bisa dilaksanakan di lepas pantai yang masih masuk dalam wilayah perairan Indonesia," katanya. 

Menurut Lukita, pengembangan FSU menjadi salah satu wacana dalam pengembangan pelabuhan Batuampar. Proses pengembangan lanjutnya direncanakan dalam dua tahap, dengan tujuan mengembangkan kapasitas pelabuhan dari 400 ribu TEUs menjadi 3,1 juta TEUs. 

"Apa yang kita peroleh dan kita lakukan ini, tidak terlalu jauh dengan apa yang sudah dilakukan negara tetangga," jelasnya. 

Dia mengatakan Ocean Tanker memilih di perairan Batam, karena lokasinya yang sangay strategis. Menurutnya, first fleet ship to ship seperti jalan tol dan Kota Batam berada persis di pinggir jalan. 

"Kalau di tempat lain, harus masuk dulu ke arah rest area dulu dan ini merupakan sesuatu kemudahan," ujarnya.

Lukita berharap kedepan pihaknya bisa bekerjasama dengan lintas institusi, khususnya aparat keamanan. Sehingga bisa semakin meyakinkan dan memberikan rasa aman kepada pemilik kapal untuk mereka melakukan proses ship to ship. Keuntungan lainnya dari FSU katanya akan adanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat Kota Batam, baik di darat maupun di laut. 

Sementara, Chief Executive Officer/CEO Ocean Tanker, Goh Jun Xian mengatakan, kegiatan tersebut baru pertama kali dilakukan perusahaannya di Kota Batam. Menurutnya, floating storage merupakan bisnis antar negara. 

"Kami berharap dengan adanya kerjasama ini bisa membawa dampak positif. Tidak hanya warga Batam saja, akan tetapi juga Indonesia," jelasnya.

Dia menambahkan mekanisme yang diterapkan di Batam tersebut diharapkan dapat menjadi percontohan agar bisa dilaksanakan di kawasan lain.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE