2018 BPJS TK Tanjungpinang bayarkan klaim Rp44,9 miliar

id 2018 BPJS TK Tanjungpinang bayarkan klaim Rp44,9 miliar

2018 BPJS TK Tanjungpinang bayarkan klaim Rp44,9 miliar

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tanjungpinang, Rini Suryani. (Ogen)

Klaim terbesar dari Januari sampai Desember 2018 ialah Jaminan Hari Tua. Yaitu sebesar Rp40 miliar untuk 4.753 kasus
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Tanjungpinang selama tahun 2018 kucurkan anggaran senilai Rp44,9 miliar untuk pembyaran klaim dari para pesertanya.

"Klaim itu kami bayar sejak 1 Januari hingga 21 Desember 2018," kata Kepala Kantor BPJSTK Cabang Tanjungpinang, Rini Suryani, Jumat kepada Antara.

Klaim tersebut menuruntnya dibayarkan untuk 5.526 kasus, mulai dari Jaminan Hari Tua (JHT), jaminan kecelakaan kerja , jaminan kematian, dan jaminan pensiun .

Jaminan Hari Tua (JHT) tersebut dibayarkan sebesar Rp40 miliar untuk 4.753 kasus, jaminan kecelakaan kerja dibayarkan sebesar Rp1,8 miliar untuk 338 kasus, jaminan kematian dibayarkan sebesar 2,3 miliar untuk 89 kasus, dan jaminan pensiun dibayarkan sebesar Rp347 juta untuk 346 kasus.

"Klaim terbesar dari Januari sampai Desember 2018 ialah Jaminan Hari Tua. Yaitu sebesar Rp40 miliar untuk 4.753 kasus," tegasnya.

Saat ini jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Tanjungpinang yang membawahi 5 wilayah kerja kabupaten/kota secara umum masih tergolong rendah, yakni baru mencapai 28 persen. Dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 259.748 orang, perserta BPJS TK sebanyak 72.093 orang dan 5.426 perusahaan yang terdaftar.

Rincian capaian kepesertaan di 5 kabupaten/kota, antara lain Tanjungpinang 35%, Bintan 36%, Lingga 9%, Natuna 15% dan Anambas 26%.

"Sesuai target nasional, tahun 2019 kami menargetkan kepesertaan BPJS TK Kacab Tanjungpinang sudah di angka lima puluh lima persen," tuturnya.

Untuk memenuhi target itu pihaknya akan bekerja keras dengan melaksanakan sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan ke pemerintah daerah, pihak perusahaan atau pemberi kerja, dan masyarakat pekerja.

"Geografis Kepri sebagai daerah kepulauan menjadi salah satu kendala kami untuk mensosialisasikan program BPJS TK ke masyarakat. Tapi, kami tetap optimis target kepesertaan di 2019 terpenuhi," pungkasnya. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE