Yogyakarta bantu pemasaran kelompok Nglarisi di masa pandemi

id Nglarisi,gandeng gendong,pemasaran,jamuan makan minum

Yogyakarta bantu pemasaran  kelompok Nglarisi di masa pandemi

Ilustrasi tangkapan layar katalog produk makanan dan minuman dari Instagram program Nglarisi Gandeng Gendong Yogyakarta

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta memfasilitasi pemasaran secara terpadu untuk puluhan kelompok kuliner yang tergabung dalam program Nglarisi Gandeng Gendong sebagai salah satu upaya menyiasati turunnya pesanan jamuan makan dan minum akibat pandemi COVID-19.

“Biasanya, kelompok kuliner ini menjadi mitra pemerintah untuk memenuhi pesanan jamuan makan dan minum dalam berbagai kegiatan yang digelar instansi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Karena ada pandemi COVID-19, otomatis banyak kegiatan yang dibatalkan sehingga kelompok kuliner ini tidak memperoleh pesanan,” kata Kepala Bagian Pengendalian dan Pembangunan Kota Yogyakarta Wahyu Handoyo di Yogyakarta, Minggu.

Oleh karena itu, lanjut dia, Pemerintah Kota Yogyakarta kemudian mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan memberikan bantuan berupa pemasaran secara terpadu sehingga produk dari kelompok kuliner tersebut bisa dipesan oleh masyarakat luas.

Selama mengikuti program Nglarisi, kelompok kuliner yang di dalamnya harus beranggotakan warga miskin tersebut hanya melayani pesanan melalui menu Nglarisi yang ada di aplikasi Jogja Smart Service (JSS) . Menu Nglarisi tersebut hanya bisa diakses oleh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta saja.

Dengan pemasaran terpadu tersebut, Wahyu berharap produk makanan dari kelompok Nglarisi bisa dipesan secara umum oleh masyarakat karena pemesanan tidak lagi dilakukan melalui aplikasi Nglarisi di JSS tetapi langsung menghubungi nomor kontak pelaku usaha.

Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 44 kelompok dari 219 kelompok kuliner yang tergabung dalam program Nglarisi yang masuk dalam pemasaran terpadu dan akan ditambah untuk kelompok kuliner lain pada tahap selanjutnya.

Pemasaran terpadu tersebut dilakukan dengan membuat katalog yang berisi menu makanan dari sejumlah kelompok, lengkap dengan harga dan nomor kontak untuk pemesanan. Katalog tersebut disebar melalui sejumlah media sosial untuk kemudahan akses bagi masyarakat, di antaranya melalui aplikasi percakapan WhatsApp serta melalui Instagram dengan akun nglarisi_gg.

“Jadi masyarakat umum bisa melihat secara langsung produk makanan dari tiap kelompok kuliner dan bisa langsung menghubungi nomor kontak pelaku usaha untuk melakukan pesanan,” katanya.

Program Nglarisi yang dibentuk sebagai wujud dari pelaksanaan gerakan Gandeng Gendong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta tersebut pada awalnya diharapkan mampu menyerap anggaran makan dan minum di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, terlebih jumlah anggarannya cukup besar hingga Rp40 miliar.

Namun, pandemi COVID-19 menyebabkan banyak kegiatan ditunda dan anggaran dialihkan untuk kebutuhan penanganan dampak pandemi tersebut.

Sebelum terjadi pandemi, yaitu pada Januari hingga Maret, realisasi penyerapan anggaran dari program Nglarisi cukup baik, mencapai hampir Rp3 miliar, namun sejak April mengalami penurunan tajam.

“Sepanjang April dan hingga memasuki bulan puasa, praktis tidak ada pesanan jamuan makan dan minum yang masuk melalui JSS,” katanya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE