Kebijakan Utang AS Tidak Pengaruhi Industri Batam

id Kebijakan, Utang, amerika,AS, Tidak, Pengaruhi, Industri, Batam

Batam (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis mengatakan bahwa perubahan kebijakan utang Amerika Serikat tidak akan mempengaruhi industri di Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam.

Menurut Harry Azhar Azis di Batam, Kamis, industri Batam tidak terlalu bergantung kepada AS karena jumlah penanam modal asal AS di Batam relatif sedikit.

"Batam tidak terlalu tergantung Amerika melainkan dengan Singapura cukup besar. Tapi sekarang, industri Singapura tidak masalah," kata Harry.

Saat ini, perekonomian Singapura tidak terganggu kebijakan AS, sehingga secara tidak langsung juga tidak mempengaruhi industri di Batam.

Jika pun pemerintah AS memaksa seluruh warganya mencabut dan mengembalikan investasi ke Negeri Paman Sam, maka tidak akan berdampak besar bagi geliat ekonomi di Batam.

"Kecuali suku bunga dinaikkan, maka akan mengganggu investasi Batam," kata dia.

Menurut dia, secara umum, perubahan kebijakan utang AS tidak akan mempengaruhi Indonesia secara keseluruhan. Kalau pun ada, paling besar dirasakan Jakarta.

"Kalaupun terganggu, paling itu di Jakarta," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam Mustofa Widjaja mengatakan krisis di AS memiliki pengaruh kepada industri Batam.

"Ada yang mengurangi produksinya, namun yang lain tetap seperti semula," kata Mustofa.

Krisis di Amerika, kata dia, berkaitan dengan Batam, baik tenaga kerja dan infrastruktur.

"Tapi pengaruhnya tidak besar," kata Mustofa melanjutkan.

Sementara itu, Direktur Utama BEI Ito Warsito di Jakarta mengatakan gejolak ekonomi dipicu dari krisis utang AS dan Eropa tidak berdampak negatif pada fundamental ekonomi Indonesia khususnya di pasar modal dalam negeri.

"Pasar modal kita masih kondusif meski ada sentimen negatif dari AS dan Eropa. Kondisi itu terbukti dengan masih banyaknya perusahaan yang mengajukan rencana untuk melepas sahamnya di BEI," kata Ito Warsito.

Ia menambahkan, dengan masih maraknya perusahaan yang berniat mencatatkan sahamnya di BEI menandakan perusahaan itu mempunyai rencana untuk mengembangkan usahanya dengan mencari dana tambahan dari pasar modal.

Saham AS anjlok lebih dari empat persen pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), lebih dari memusnahkan keuntungan dari "rebound" Selasa karena masalah utang Eropa dan kekhawatiran sebuah resesi AS yang baru membuat investor gugup.

Dow Jones Industrial Average turun 519,83 poin (4,62 persen) menjadi 10.719,94 pada penutupan, dibandingkan dengan kenaikan 430 poin pada Selasa.

S&P 500 turun 51,77 poin (4,42 persen) menjadi 1.120,76, sementara indeks komposit saham teknologi Nasdaq kehilangan 101,47 (4,09 persen) menjadi 2.381,05.

Penurunan terjadi setelah kejatuhan lebih curam di bursa-bursa Eropa, didorong oleh kekhawatiran kemungkinan masalah dengan kesepakatan bailout (dana talangan) baru Yunani dan kabar penurunan peringkat dari Prancis dan/atau bank-bank Prancis.

(ANT-YJN/R007/Btm3)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE