Natuna Butuh Sekolah Luar Biasa (SLB)

Natuna (Antara Kepri) - Sebanyak 59 orang penyandang cacat yang terdapat di wilayah Natuna di nilai kurang mendapat perhatian pemerintah, terutama di bidang pendidikan dasar dan khusus.

"Di Kabupaten Natuna, sudah selayaknya berdiri sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB) bagi anak penyandang cacat. Sebanyak 59 orang penyandang cacat yang terdapat di wilayah Natuna ini belum mengenyam pendidikan sebagai mana layaknya orang yang normal," ungkap Nurlela salah seorang orang tua dari warga Natuna yang mengalami disabilitas saat ditemui di Ranai, Senin.

Nurlela mengatakan, sudah saatnya pemerintah membuka mata untuk lebih menganggap penting
bahwa pendidikan wajib bagi siapa saja yang mau belajar, tidak terkecuali para penyandang cacat.

"Sudah saatnya pemerintah Kabupaten Natuna terutama Dinas Pendidikan untuk memperhatikan anak-anak yang kurang beruntung, tidak terkecuali para penyandang cacat, mereka juga butuh pendidikan. Sekolah adalah salah satu wadah untuk membantu penyandang cacat untuk bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar," katanya.

Nurlela berharap pemerintah bisa memberikan pendidikan yang layak bagi para penyandang cacat seperti halnya dengan orang normal lainnya. Selain itu, supaya bisa mandiri terutama untuk dirinya sendiri.

"Tujuan menyekolahkan anak walaupun mempunyai kekurangan adalah untuk martabat secara akademik agar tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Saya hanya berharap anak saya bisa mandiri untuk dirinya sendiri, dan tidak bergantung dengan orang lain," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Natuna, Ilyas Sabli ketika di mintai tanggapannya menjelaskan, Pemerintah Daerah Natuna melalui Dinas Pendidikan akan membangun Sekolah Luar Biasa (SLB) bagi anak penyandang cacat pada 2014 mendatang.

"Ini merupakan salah satu program kerjanya di bidang pendidikan kedepan, dan nanti akan saya intruksikan ke Dinas Pendidikan untuk mengajukan permohonan pembangunan SLB di Natuna ke pemerintah pusat. Mudah-mudahan pemerintah pusat bisa merekomendasikan untuk pembangunan SLB di daerah ini," ujarnya. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir