Partai Demokrat Utamakan Kampanye Dialogis

id Partai,Demokrat,batam,pemilu,2014,Kampanye,Dialogis

Batam (Antara Kepri) - Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Batam lebih mengutamakan kampanye dialogis dan sosialisasi langsung kepada masyarakat ketimbang melakukan rapat akbar dengan pengerahan massa untuk hadir mendengarkan pidato dan menyaksikan hiburan.

"Partai Demokrat lebih mengutamakan kampanye dialogis dan sosialisasi," kata Ketua DPC Partai Demokrat Kota Batam Ahmad Dahlan usai Deklarasi Kampanye Pemilu Damai di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.

Kampanye dialogis dan sosialisasi langsung dinilai lebih efektif ketimbang rapat akbar. Selain itu, biayanya relatif lebih murah.

"Kampanye akbar, biayanya besar," kata Dahlan.

Meski begitu, Partai Demokrat tetap akan melakukan rapat akbar di Batam.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menunjuk dirinya untuk menjadi juru kampanye nasional untuk Batam. Selain dirinya, dia belum memastikan adanya tokoh partai lain sebagai jurkamnas di Batam.

Pria yang juga Wali Kota Batam itu memastikan akan berkampanye pada tanggal 29 Maret 2014 bersama Wakil Wali Kota Batam Rudi, yang juga dari Partai Demokrat setelah pindah dari Partai Kebangkitan Bangsa.

"Pak Wakil Wali Kota juga akan ikut kampanye pada tanggal 29 Maret karena pada hari Sabtu adalah hari libur," kata dia.

Ia menyusun surat pengajuan cuti kepala daerah yang disampaikan kepada Gubernur agar disetujui menggunakan waktunya untuk berkampanye.

Sementara itu, Ketua KPU Batam Muhammad Syahdan mengingatkan agar seluruh calon anggota legislatif tingkat kota, provinsi, dan nasional tidak saling serang dalam kampanye menjaring suara pemilih pada Pemilu 2014.

Ia menyarankan agar caleg sebaiknya menonjolkan keunggulannya untuk mendapatkan suara masyarakat, bukannya menjatuhkan lawan politik.

Syahdan mengatakan, "Jika ada caleg yang kedapatan menjelek-jelekan caleg lainnya, sanksinya partai akan didiskualifikasi dari peserta Pemilu 2014."

Selain itu, dia juga mengingatkan caleg untuk mengutamakan dan tidak menjatuhkan Negara Kesatuan RI dan menghindari kampanye yang berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (sara). (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE