Pengamat: Hasil Pilpres Pengaruhi Bursa Pilgub Kepri

id Pengamat,stisipol,tanjungpinang,Hasil,Pilpres,zamzami,Pengaruh,Bursa,gubernur,Pilgub,Kepri,pemilu,presiden

Batam (Antara Kepri) - Pengamat Politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang Zamzami A Karim memperkirakan hasil pilpres akan berpengaruh pada bursa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri 2015.

"Tentu akan ada dampaknya. Siapapun pemenangnya akan mengubah peta bursa Calon Gubernur Kepri terutama partai-partai pengusungnya," kata dia, Minggu.

Ia mengatakan, komposisi partai pendukung Pilpres 2014 akan berubah dengan komposisi Calon Gubernur Kepri. Sejumlah partai besar seperti Gerindra di Kepri tidak memiliki figur kuat.

Pilpres 2014 diikuti dua pasang calon yaitu Prabowo Subianto dari Gerindara berpasangan dengan Hatta Rajasa dari PAN yang didukung oleh Golkar, PKS, PPP, PBB. Sementara pasangan nomor urut dua, Joko Widodo dari PDI-P berpasangan dengan Muhammad Yusuf Kalla mantan ketua umum partai Golkar yang didukung Nasdem, Hanura, PKB, PKPI.

Sementara di Kepri, kata dia, nama-nama yang muncul adalah Soerya Respationo (Wakil Gubernur Kepri/Ketua PDIP Kepri), Muhammad Sani (Gubernur Kepri), Ansar Ahmad (Bupati Bintan/Ketua Golkar Kepri), Nurdin Basirun (Bupati Karimun) dan Ahmad Dahlan (Wali Kota Batam/ Ketua Demokrat Batam).

"Gerindra di Kepri tidak memiliki sosok yang dianggap mumpuni bersaing di Pemilihan Gubernur. Sementara PDIP memiliki Soerya Respationo dan Golkar memiliki Ansar Ahmad serta beberapa figur lain. Jadi kemungkinan koalisinya nanti tidak sama dengan yang di Pilpres," kata dia.

Zamzami memperkirakan, sosok Riki Syolihin yang disebut-sebut didukung untuk bertarung di bursa Pilgub Kepri potensial meski suara PKB Kepri dalam Pemilihan Legislatif 2014 tigak begitu signifikan.

"Kalau dari figur dia adalah sosok muda yang Potensial untuk menjadi pemimpin, karena sejauh ini tidak ada sosok muda yang muncul. Namun harus mampu berkomunikasi dengan baik pada partai-partai lain agar bisa mengusungnya," kata dia.

Zamzami mengatakan, sosok muda yang ingin maju dalam bursa harus berjiwa pemimpin dan mampu mengakomodir keinginan masyarakat yang sangat majemuk.

"Riki saat ini ketua Komisi IV DPRD Batam. Bisa jadi dia memiliki kriteria itu, meskipun usianya masih sangat muda," kata dia.

Meski saat ini menjabat Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, Riki yang merupakan Sekretaris DPW PKB Kepri tidak maju lagi dalam pemilihan legislatif 2014.

"Peluang Riki ada pada komposisi perubahan koalisi. Kalau dia bisa menjalin komunikasi dengan baik tentu sangat berpeluang maju meski saat ini basis dia hanya di Batam, belum merambah ke kota/kabupaten lain di Kepri," kata Zamzami.

Dengan kondisi Provinsi Kepri saat ini yang baru berusia 12 tahun, sebenarnya memburuhkan pemimpin yang bisa mengakomodir semua keinginan masyarakatnya.

Sosok tua tentu saja lebih memiliki kapasitas untuk bisa "mengayomi" masyarakatnya, meski tidak menutup kemungkinan sosok muda bisa melakukan hal itu.

"Figur yang kini muncul tidak semua memiliki sifat mengayomi seluruh kelompok meskipun berbasis partai besar," kata dia.

Riki dalam beberapa bulan terakhir disebut-sebut bakal maju dalam bursa pemilihan Gubernur Kepri 2015 bersaing dengan nama-nama tenar lainnya.

Riki menyatakan, kalau dari Partai PKB Kepri pada Pilpres 2014 mendapatkan 3 kursi dari hanya satu kursi di DPRD Kepri periode 2009-2014.

Namun, kata Riki, perolehan partai bukan ukuran bagi seorang tokoh untuk maju ataupun dicalonkan.

"Yang terpenting adalah dukungan kuat dari masyarakat bawah dan yang menginginkan perubahan. Karena sekarang zamannya, bukan ketua partai yang diusung. PKB, PDIP, Nasdem dan Hanura telah mencontohkan itu," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE