Pemprov Kepri Minta Bantu Lantamal Angkut Sembako

id Pemprov,Kepri,tni,Lantamal,Angkut,natuna,anmbas,Sembako

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meminta bantuan Lantamal IV Tanjungpinang untuk mengangkut sembako ke Natuna dan Anambas.

"Hari ini saya membahas permasalahan angkutan sembako dengan Danlantamal IV Tanjungpinang. Mudah-mudahan ada solusi agar sembako dapat didistribusikan ke Natuna dan Anambas," kata Gubernur Kepri HM Sani seusai meresmikan Sekolah Tinggi Pariwisata Bintan di Kecamatan Bintan Timur, Senin.

Dia mengemukakan harga sembako yang semakin melonjak di Natuna dan Anambas harus diatasi segera. Kenaikan harga sembako disebabkan tidak ada kapal yang mengangkut sembako dari Tanjungpinang.

"Kami mencari solusi jangka pendek untuk kepentingan masyarakat. Kami berharap permasalahan ini dapat segera diatasi dengan adanya bantuan kapal dari Lantamal IV Tanjungpinang," ujarnya.   

Selain itu, Sani juga akan mendorong Kementerian Perhubungan untuk segera melakukan lelang sehingga empat kapal perintis rute Tanjungpinang, Natuna dan Anambas dapat beroperasi.

"Kapal-kapal itu yang biasanya mengangkut orang dan sembako untuk sementara belum bisa beroperasi karena pihak kementerian terkait belum melelangnya," katanya.

Sebelumnya, anggota DPRD Kepri Sofya Syamsir mengatakan ribuan warga Kabupaten Natuna dan Kepulauan Anambas tertahan di Kota Tanjungpinang karena empat kapal perintis tidak berlayar.

"Kami menerima banyak keluhan dari warga Natuna dan Anambas di Tanjungpinang. Mereka tidak bisa pulang kampung," ucap politikus Partai Golkar itu.

Dia menambahkan empat kapal  perintis tersebut Sabuk Nusantara 30, Sabuk Nusantara 39, Gunung Bintan dan Trigas. Kapal-kapal itu tidak berlayar lantaran Kementerian Perhubungan belum melelangnya.

Tiga dari empat kapal itu ada di perairan Kepri, sedangkan satu kapal berada di perairan Pemangkat. 

"Seharusnya lelang untuk operasional kapal-kapal itu dilaksanakan akhir tahun lalu, tetapi sampai sekarang belum juga dilaksanakan. Ini menimbulkan permasalahan yang besar bagi masyarakat Natuna dan Anambas," ujarnya.   

Selain menghambat transportasi warga, kata dia, Kapal-kapal yang tidak berlayar itu menyebabkan harga sembako di Natuna dan Anambas yang biasanya didistribusikan dari Tanjungpinang menjadi mahal dan relatif langka.

"Sekarang warga kesulitan mendapatkan sembako. Kalau pun dapat, harus dibeli dengan harga yang mahal, seperti telur dijual dengan harga Rp3.000 per butir," kata politikus Partai Golkar itu. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE