Pengamat: Golkar Terancam Tidak Laku pada Pilkada

id Pengamat,Golkar,stisipol,tanjungpinang,zamzami,Pilkada,pemilihan,gubernur,kepri

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Partai Golkar terancam tidak laku pada Pilkada Kepulauan Riau (Kepri), meski memperoleh suara terbanyak kedua pada Pemilu Legislatif 2014, kata pengamat politik Suradji di Tanjungpinang, Kamis.

"Konflik kepemimpinan di internal Partai Golkar berdampak hingga ke Kepri. Salah satunya terkait Pilkada Kepri," ujarnya yang juga dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Suradji menjelaskan dualisme kepemimpinan mendera tubuh Partai Golkar dapat membingungkan pengurus daerah. Kubu Agung Laksono menginginkan agar Partai Golkar mengusung kader internal sebagai calon gubernur, bukan calon wakil gubernur seperti yang diinginkan Ketua DPD Partai Golkar Kepri Ansar Ahmad.

Jika Ansar tetap ngotot ingin mendampingi Surya Respationo, kemungkinan rekomendasi pencalonannya akan terhambat. Hal itu disebabkan kedua kubu yang berseteru di tingkat pusat sudah sepakat bahwa calon kepala daerah atau wakil kepala daerah harus mendapatkan rekomendasi dari kedua belah pihak.

Sedangkan KPU sendiri tidak mau menerima rekomendasi jika partai politik mengeluarkan dua rekomendasi yang berbeda.

"Inilah tantangan sekaligus hambatan yang menghalangi Ansar jika dia memaksakan diri untuk mendampingi Surya. Bisa jadi justru akan menjadikannya terpental dari gelanggang politik Pilkada Kepri," ujarnya.

Suradji mengatakan konstalasi politik di tingkat nasional antara PDIP dngan Partai Golkar juga tidak menguntungkan Ansar yang saat ini menjabat sebagaii Bupati Bintan. PDIP dalam gerbong Koalisi Indonesia Hebat sedangkan Partai Golkar dalam gerbong Koalisi Merah Putih.

"Sedikit banyak kondisi ditingkat pusat memberikan pengaruh pada konstalasi politik di tingkat lokal," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE