Tanjungpinang (Antara Kepri) - Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah pesimistis perbaikan mesin pembangkit listrik di PLTU Galang Batang, Kabupaten Bintan, yang dijanjikan PT PLN (Persero) Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) selesai pada 6 April, bisa tepat waktu
"Saya berharap janji itu ditepati, tetapi kalau saya kurang yakin perbaikan mesin pembangkit listrik yang disepakati pihak PLN dengan Pemerintah Kepri dan Pemkot Tanjungpinang bisa rampung 6 April 2015," kata Lis di Tanjungpinang, Rabu.
Menurut dia, tanggal 6 April 2015 hanya menjadi batas waktu perbaikan krisis listrik termasuk penambahan daya 3 megawatt. Selebihnya diperkirakan, PLN tetap membutuhkan tambahan waktu hingga permasalahan listrik di Kota Tanjungpinang selesai.
Lagi pula permasalahan listrik di Pulau Bintan khususnya di Kota Tanjungpinang ini tidak mampu ditangani PLN cabang Tanjungpinang sendiri, karena PLN yang saat ini dipimpin oleh Mahjudin merupakan tumpukan permasalahan PLN yang telah ada sebelumnya
"Sehingga perlu bantuan pihak lain. Kami miinta juga agar PLN Batam bisa membantu, termasuk daya dari Tokojo. Karena kalau berharap PLTU yang dikelola Capital Turbin Indonesia di Galang Batang Bintan, kondisinya sama dengan krisis listrik saat ini," katanya.
Terkait aksi demo yang hampir anarkis di Gedung Daerah tersebut, menurut Lis hal itu sebagai bentuk kekecewaan masyarakat kepada PLN yang sudah bertumpuk-tumpuk.
"Padahal sebelumnya, kami sudah mengingatkan kepada PLN agar jangan sampai gara-gara pemadaman listrik ini membuat masyarakat tidak bisa menahan emosinya," katanya.
Genset
Pemkot Tanjungpinang siap menggunakan genset mulai 17 Maret-6 April 2015, kata Wali Kota Lis Darmansyah.
"Demi masyarakat, Kantor Pemerintah Kota Tanjungpinang siap menggunakan genset sampai perbaikan krisis listrik di Tanjungpinang ini selesai," ujar Lis.
Penggunaan genset untuk mengganti daya listrik ini dianggap Lis bukan suatu masalah. Bahkan dia menyanggupi untuk memadamkan lampu penerang jalan.
Kecuali rumah sakit, Polres Tanjungpinang dan titik-titik vital sebagai pelayanan publik lainnya.
"Tidak ada masalah jika lampu-lampu penerangan jalan dipadamkan untuk kepentingan pasokan listrik masyarakat," tegasnya.
Dia mengimbau pihak-pihak yang memakai daya sampai 20 ribu kilowatt ke atas, agar bisa menggunakan genset pada waktu puncak beban listrik.
"Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus siap untuk kepentingan bersama," ujarnya. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
PVMBG sebut aktivitas gempa di Gunung Ile Lewotolok alami peningkatan
Jumat, 26 April 2024 9:57 Wib
PLN tambah dua unit mesin ke Pulau Serasan-Natuna
Kamis, 25 April 2024 17:09 Wib
Rahma daftar di Partai Demokrat untuk maju Pilkada Tanjungpinang
Selasa, 23 April 2024 7:33 Wib
Calon perseorangan Pilwako Tanjungpinang wajib didukung minimal 16.708 orang
Senin, 22 April 2024 8:12 Wib
Polres Anambas tertibkan pengendara sepeda listrik
Minggu, 21 April 2024 8:20 Wib
Cha Eun-woo nikmati waktu bersama penggemar pada konsernya di Jakarta
Minggu, 21 April 2024 7:50 Wib
Ini tanggapan Pj Wali Kota Tanjungpinang terkait kasus hukumnya
Minggu, 21 April 2024 7:03 Wib
Bima Arya pamit pada warga Kota Bogor
Sabtu, 20 April 2024 11:09 Wib
Komentar