Pedagang Daging Ayam Tanjungpinang Keluhkan Permintaan Menurun

id Pedagang,Daging,Ayam,Tanjungpinang,Permintaan,harga,Menurun

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Pedagang di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengeluhkan permintaan daging ayam menurun karena dipengaruhi kenaikan harga BBM.

"Biasanya daging ayam yang terjual habis 100 kg per hari, namun beberapa hari terakhir minat pembeli berkurang, sehingga untuk laku 30 kg saja susah," kata Joni, pedagang daging ayam di Pasar Baru Kota Tanjungpinang, Rabu.

Ia mengatakan harga kebutuhan daging ayam mengalami penyesuaian usai kenaikan BBM di Kota Tanjungpinang. Harga daging ayam naik dari Rp30.000 per kg menjadi Rp32.000 per kg.

Hal ini membuat masyarakat mengurangi pembelian daging ayam.

"Sejumlah konsumen menggantinya dengan ikan," katanya.

Akibatnya, daging ayam pun tersisa, dan didinginkan agar dapat dijual kembali keesokan harinya. Konsumen kurang menyukai daging ayam yang kurang segar.

"Padahal,  harga yang diterapkan Joni per kilonya tidak mengalami kenaikan berlebihan, mulai dijual seharga Rp30.000 sampai Rp32.000 per kg. Namun pada kenyataannya tetap kekurangan peminat," ujarnya.

Kondisi yang sama juga dialami Sulung, penjual daging impor Australia di Pasar Baru Tanjungpinang. Menurutnya, permintaan pasar terhadap daging merosot dari penjualan sebelum kenaikan BBM.

"Waktu masih dijual seharga Rp 84 ribu per kilo saja susah laku, apalagi sekarang setelah BBM naik, harga jual jadi Rp85.000 per kg," katanya.

Terkait hal itu, menurut Koordinator Harga Pasar Disperindag Kota Tanjungpinang Roni Pasla membenarkan kenaikan harga BBM menjadi salah satu faktor menurunnya minat pembeli.

"Banyak harga komoditas pangan yang naik, mulai dari daging, ikan, serta sayuran. Tapi tidak semuanya, terbukti harga telor masih stabil kisaran Rp1.000 sampai Rp1.200 per butir," katanya.

Sedangkan harga cabai merah justru turun dari Rp30.000 menjadi Rp28.000 per kg. Diikuti harga cabai hijau turun dari Rp20.000 menjadi Rp18.000 per kg.

"Kecuali cabai rawit yang harganya naik dari Rp24.000 jadi Rp25.000 per kg," katanya.   

Untuk komoditas sayuran, yang mengalami penurunan hanya timun dari Rp5.000 kg menjadi Rp4000 per kg, sementara wortel naik dari Rp13.000 jadi Rp12.000 per kg serta sawi dari Rp10.000 jadi Rp12.000 per kg," paparnya.

Sementara harga ikan, lanjutnya secara bervariasi juga mengalami kenaikan mulai dari ikan selar, ikan merah dan sotong yang rata-rata memiliki tarif harga sesuai ukuran. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE