Jimly: Kampanye Hitam Kampanye Kampungan

id Jimly,dkpp,ashiddiqie,pilkada,pemilihan,gubernur,kepri,Hitam,Kampanye,Kampungan

Itu kampanye kampungan. Kalau ada (kampanye hitam) enggak usah serius melihatnya, itu tidak sehat
Batam (Antara Kepri) - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Ashiddiqie menilai kampanye hitam, terutama yang menggunakan simbol agama, merupakan model kampanye kampungan.

"Itu kampanye kampungan. Kalau ada (kampanye hitam) enggak usah serius melihatnya, itu tidak sehat," kata Jimly di Batam Kepulauan Riau, Kamis.

Ia mengajak masyarakat dan peserta Pilkada tidak mempedulikan kampanye hitam.

Jimly juga meminta tokoh agama merasionalkan cara berpikir umat, agar tidak mudah terpancing berbagai kampanye hitam yang melibatkan sentimen agama. "Jangan terjebak," kata dia.

Penyelenggara pemilu sedari awal sudah mengantisipasi agar sentimen agama tidak dibawa-bawa dalam kampanye, untuk menghindari konflik.

Dalam peraturannya, KPU melarang fasilitas rumah ibadah dan pendidikan untuk digunakan untuk ajang kampanye.

Namun, DKPP melihat, masih ada peserta Pilkada di beberapa daerah yang menggunakan fasilitas rumah agama sebagai tempat kampanye.

"Pasangan calon ikut dalam khutbah Jumat," katanya mencontohkan.

Kepri

Sementara itu, kampanye hitam semakin memanas di Kepri. Beberapa di antaranya menggunakan sentimen agama.

Dalam Debat Kandidat Pilkada Kepri, Selasa (24/11), dua pasangan calon gubernur menyinggung kampanye hitam dalam pernyataan penutupnya.

Calon Gubernur nomor urut 2 Soerya Respationo yang pertama kali menyinggung. Ia mengajak masyarakat untuk menghindari kampanye hitam.

Soerya merasa beberapa waktu terakhir sering mendapatkan serangan kampanye hitam melalui akun media sosial, maupun selebaran yang beredar di masyarakat.

Calon gubernur nomor urut 1, Muhammad Sani menanggapi pernyataan Soerya dengan mengajak tidak terlalu memusingkan kampanye hitam.

"Kalau ada 'black campaign', biarkan saja. Saya sejak awal di-'black campaign'. Itu akan berlalu," kata Sani. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE