Panglime Selat Berusaha Kembalikan Kepopuleran Bangsawan

id Panglime,Selat,Kepopuleran,sandiwara,melayu,riau,lingga,Bangsawan

Panglime Selat Berusaha Kembalikan Kepopuleran Bangsawan

Salah satu adegan dalam cerita bangsawan Panglime Selat, yang ditampilkan Sanggar Sri Mahkota Lingga, di Daik Lingga, Sabtu (16/1) malam. (antarakepri.com/Ardhi)

Kita menunggu adanya campur tangan pemerintah daerah, khususnya dinas pendidikan, untuk ikut andil dalam usaha melestarikan warisan budaya Melayu ini
Lingga (Antara Kepri) - Sanggar Sri Mahkota Lingga di bawah asuhan seniman senior Kamarul Zaman, sukses menampilkan sandiwara bangsawan berjudul "Panglime Selat, Keris Jembia Kawan Sehari", di lapangan Hangtuah Daik Lingga, Sabtu (16/1) malam.

Ramainya masyarakat yang menyaksikan pertunjukan itu, seolah mengembalikan kepopuleran sandiwara bangsawan tempo dulu.

Tokoh Panglime Selat dalam cerita yang diperankan seniman muda Lingga berbakat Murwanto Edembery, membawa para penonton masuk kedalam susana yang dibentuk oleh naskah teks pertunjukan tersebut.

Selain itu, perpaduan latar panggung, kostum dan kearifan lokal yang menjadi ciri khas bangsa Melayu di zaman itu, juga berhasil mengajak para penontonnya kembali ke zaman Kesultanan Riau Lingga.

Kamarul Zaman, penggiat seni Sandiwara Bangsawan sekaligus produser dalam pertunjukan tersebut mengatakan, untuk penampilan kali ini masih dalam rangka memelihara dan mengembalikan kepopuleran Sandiwara Bangsawan di Lingga.

Terlebih lagi, dengan telah ditetapkannya Sandiwara Bangsawan sebagai salah satu warisan nusantara, menjadi beban besar bagi dirinya selaku legenda pelaku seni tersebut, untuk menjaga dan memeliharanya agar tidak punah.

"Ini merupakan bentuk usaha kita melestarikan Bangsawan di Lingga," kata dia, usai pertunjukan.

Dari kacamatanya, Kamarul mengatakan, saat ini kesulitan Sandiwara Bangsawan adalah mencari generasi penerus. Seperti yang kita ketahui bersama, derasnya arus modernisasi membuat sedikit sekali generasi muda yang menyukai hal-hal yang seperti itu.

Untuk menarik minat anak-anak muda itu, butuh usaha yang lebih ekstra, serta ada campur tangan seluruh pihak khususnya pemerintah daerah.

Sejauh ini, usaha ekstra mengembalikan kepopuleran bangsawan belum terbentuk maksimal, para pelaku seni senior ini belum didukung sepenuhnya.

Menurunkan hal itu kepada generasi muda juga membutuhkan campur tangan lembaga pendidikan di daerah. Dia menilai, sangat diperlukan penyusunan kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah untuk meregenerasikan warisan seni itu.

Bukan hanya pada Bangsawan saja, namun banyak lagi kearifan lokal warisan Melayu Kesultanan Lingga-Riau membutuhkan regenerasinya.

"Kita menunggu adanya campur tangan pemerintah daerah, khususnya dinas pendidikan, untuk ikut andil dalam usaha melestarikan warisan budaya Melayu ini," singkatnya.

Dia berharap, Sandiwara Bangsawan itu dapat hidup kembali seperti di zaman keemasannya, dimana setiap pelosok desa memiliki sanggar seni bangsawan dan saling bersaing dalam meramaikan panggung hiburan di daerah tersebut. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE