Politisi: Pemilihan Wagub Kepri Sulit Berjalan Mulus

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Pemilihan Wakil Gubernur Kepulauan Riau sulit berjalan mulus lantaran hubungan antara legislatif dengan Gubernur Nurdin Basirun kurang harmonis, kata politisi Partai Hati Nurani Rakyat, Sukhri Fahrial.

"Komunikasi antara gubernur dengan anggota DPRD Kepri tidak berjalan dengan baik. Ini menjadi salah satu penghambat dalam pemilihan wakil gubernur," ujarnya yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Rabu.

Sukhri yang juga Ketua Komisi I DPRD Kepri mengemukakan pemilihan wagub dipastikan membutuhkan waktu yang lama jika Nurdin masih bersikap tidak komunikatif dengan pihak legislatif.

Bahkan Nurdin pernah bersikap seperti melecehkan DPRD Kepri. Nurdin memerintahkan seseorang untuk berbicara dengan Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak untuk membahas persoalan tertentu.

Selain itu, Nurdin pernah membuat janji pertemuan dengan Jumaga, namun kemudian pertemuan tersebut tidak terjadi lantaran dia tidak hadir.

Sementara Nurdin tidak dapat dihubungi oleh Jumaga.

"Gubernur juga tidak pernah membahas permasalahan itu dengan DPRD Kepri, padahal yang memilih salah satu dari dua figur yang diusulkan partai pengusung pemenang pilkada itu DPRD Kepri," ujarnya.

Permasalahan antara Nurdin dengan DPRD Kepri semakin tidak harmonis ketika tidak menghadiri rapat paripurna mendengar jawaban gubernur atas pandangan umum fraksi terhadap Ranperda RPJMD Kepri 2016-2021.

Padahal sejumlah anggota DPRD Kepri mengetahui posisi Nurdin saat rapat paripurna itu diselenggarakan.

"Ini mungkin pintu masuk bagi DPRD Kepri untuk menggunakan hak-haknya, meski kondisi ini sangat terpaksa dilakukan," katanya.

Sukhri mengingatkan Nurdin untuk memahami kondisi DPRD Kepri, yang berbeda dengan Karimun. Nurdin sebaiknya tidak bersikap seperti saat masih menjabat sebagai Bupati Karimun, karena sekarang sudah menjadi gubernur.

"Di DPRD Kepri ini heterogen, ada anggota DPRD Kepri dari dapil kabupaten dan kota di Kepri," ucapnya. (Antara)

Editor: Rusdianto