Tanjungpinang (ANTARA) - Pasien COVID-19 di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau mengeluhkan lambannya penanganan oleh petugas dan aparat Dinas Kesehatan setempat.
Brando, salah seorang pasien COVID-19 di Tanjungpinang, Selasa, merasa kecewa terhadap pelayanan petugas saat melakukan tes usap di Mes Pemda Batu 7 Tanjungpinang setelah secara mandiri melakukan tes usap dengan metode antigen.
Hasil tes antigen positif, sehingga ia melanjutkan tes usap dengan metode PCR untuk mengetahui hasil yang lebih akurat. Setelah melakukan tes usap tersebut, Brando isolasi mandiri.
Setiap hari ia menunggu hasil tes PCR tersebut, karena merasa khawatir. Karena terlalu lama menunggu, tiga hari lalu, ia melakukan tes antigen kembali, hasilnya negatif.
"Namun hari ini petugas kesehatan menghubungi saya. Hasil tes PCR, positif. Saya disuruh untuk karantina terpadu di Hotel Lauhas Bintan, karena kamar saya tidak memenuhi syarat untuk isolasi mandiri. Tentu, saya menolaknya," ucapnya.
Jika hasil PCR itu keluar pada 20 atau 21 Mei 2021, Brando bersedia melakukan karantina terpadu. "Saya merasakan sendiri bahwa cerita soal pemeriksaaan yang cepat, penelusuran yang maksimal, pengobatan itu tidak ada sama sekali," keluhnya.
Kondisi yang lebih miris sebelumnya dirasakan Novita, warga Tanjungpinang. Salah seorang anggota keluarganya positif COVID-19. Mereka merasa tidak ada yang dilakukan petugas kesehatan Dinas Kesehatan Tanjung
tidak mendapatkan
Noviana, salah seorang warga, di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan, baru-baru ini, ayahnya positif COVID-19 berdasarkan hasil antigen. Setelah diketahui positif COVID-19, pihak RSUP Kepri tidak mengantarkan ayahnya ke rumah.
"Waktu pergi ke rumah sakit, diantar oleh suami saya. Kemudian, pulang ke rumah diantar adik ipar saya. Ini 'kan beresiko," katanya.
Kemudian untuk melakukan tes usap dengan metode PCR, ternyata terjadi miskoordinasi antara RSUP Kepri dengan Dinkes Tanjungpinang. Noviana sempat berkoordinasi dan bersitegang dengan salah seorang pejabat di Dinkes Tanjungpinang lantaran disuruh mengambil hasil pemeriksaan di RSUP Kepri.
"Kenapa harus saya yang mengambil? Saya 'kan harus isolasi, karena kontak erat dengan ayah saya," ucapnya.
Setelah beradu argumen, Noviana pun meminta bantuan berbagai pihak, dan akhirnya dilakukan tes usap PCR. Hasil tes PCR pun diketahui setelah sepekan.
Hasilnya, positif. Kemudian baru dilakukan tes usap terhadap anggota keluarga lainnya.
"Ada empat orang anggota keluarga kami yang positif COVID-19," katanya.
Adik ipar dari Noviana dalam kondisi positif COVID-19 sempat bekerja. Perusahaannya tidak mungkin memberikan ijin lebih dari tiga hari kalau tidak ada bukti bahwa dirinya positif COVID-19.
Setelah bekerja berhari-hari, baru diperoleh informasi dari Dinkes Tanjungpinang bahwa dirinya positif COVID-19 sehingga melakukan isolasi mandiri.
"Kami mohon kepada pemerintah daerah untuk memperbaiki pelayanan dalam penanganan COVID-19. Kasihan pasien dan keluarganya," ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Susi Pitriana mengatakan pemeriksaan tes usap dengan metode PCR dilakukan di BTKLPP Kemenkes di Batam. Hasil tes PCR baru diketahui sepekan karena jumlah yang diperiksa cukup banyak.
"Kami berupaya memberi pelayanan yang maksimal kepada pasien dan keluarga pasien," katanya.
Berita Terkait
Kantor Bahasa Kepri ajak para orang tua tanamkan budaya membaca pada anak
Kamis, 16 Mei 2024 18:31 Wib
BMKG: 19 provinsi berpotensi diguyur hujan lebat, termasuk Kepri
Kamis, 16 Mei 2024 6:41 Wib
Kasus DBD di Tanjungpinang Kepri berpotensi meningkat dipicu perubahan cuaca
Rabu, 15 Mei 2024 14:57 Wib
Tim SAR temukan jasad korban bunuh diri di Pulau Kasu
Rabu, 15 Mei 2024 14:56 Wib
Pemkab Natuna ajak seluruh elemen berkolaborasi tangani ODGJ
Selasa, 14 Mei 2024 17:55 Wib
Pemkot Tanjungpinang Kepri pasang jaring penahan sampah di kawasan pesisir
Senin, 13 Mei 2024 15:09 Wib
Sebanyak 240 pesilat ikuti kejuaraan pencak silat Kapolda Kepri Cup 2024
Minggu, 12 Mei 2024 12:42 Wib
Kemenkes berikan beasiswa kedokteran untuk anak asli Natuna Kepri
Jumat, 10 Mei 2024 19:02 Wib
Komentar