Anambas (ANTARA News) - Puluhan warga Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau dalam sebulan terakhir terkena demam disertai nyeri sendi dan tulang yang oleh penduduk setempat disebut sebagai penyakit robot.
Dari Puskesmas Tarempa, Kamis 5 Agustus 2010, diperoleh catatan bahwa terdapat 5 sampai 6 pasien penyakit robot setiap harinya.
Dokter Umum Puskesmas Tarempa, Septian Adi Permana, mengatakan semula menduga pasien terserang penyakit chikungunya. Namun, berdasarkan hasil diagnosis fisik, berbeda dengan chikungunya.
"Dari diagnosis malah ada yang positif malaria. Tetapi, yang jelas penyakit ini akibat virus yang disebabkan gigitan nyamuk," kata dr Septian.
Ia menyarankan warga berupaya menghindari gigitan nyamuk dan mengunakan obat nyamuk atau kelambu ketika berangkat tidur.
Maya, warga Terempa, mengatakan pernah menderita penyakit itu selama sepekan.
Gejala awal yang dialaminya adalah demam biasa kemudian berlanjut dengan rasa nyeri di setiap persendian tulang.
"Jika sudah parah, penderita penyakit ini susah menggerakkan organ tubuhnya. Maka, kami menyebutnya penyakit robot," kata Maya.
Menurut Maya sebagian dari anggota keluarganya juga mengalami penyakit serupa akhir-akhir ini.
Ia menyatakan tidak berobat ke Puskesmas melainkan ke ahli pengobatan tradisional dan minum air kelapa muda secara rutin.
Ambar, seorang ibu dua anak, mengatakan nyaris lumpuh akibat penyakit robot.
Sebelumnya ia menganggap hanya sakit flu saat merasakan demam. Namun, penyakit itu menyerang persendian sehingga sempat tak bisa berjalan selama beberapa hari.
"Rasanya nyeri di semua sendi dan tulang. Jadi saya tak bisa berdiri, apalag berjalan," kata Ambar.
Baik Maya maupun Ambar mengatakan, penyakit itu bisa disembuhkan dengan istirahat dan pengobatan tradisional, seperti dengan minum air kelapa muda.
Tetapi, kata mereka, meski sudah sembuh, rasa nyeri pada tulang biasanya akan tetap terasa sampai beberapa minggu berikutnya. (Rn/Btm1)
Komentar