Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau (BPS Kepri) mengurangi 50 persen jumlah petugas Sensus Pertanian karena masa kerjanya bertambah dari sebulan menjadi dua bulan.
Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan, jumlah petugas Sensus Pertanian yang bertugas pada Juni dan Juli 2023 sekitar 700 orang.
"Sebelumnya, Sensus Pertanian dijadwalkan pada Mei 2023, namun terpaksa diundur lantaran BPS Kepri harus menyelesaikan Sensus Registrasi Sosial dan Ekonomi, yang dilaksanakan sejak 2022. Pelaksanaan Sensus Pertanian diundur pada Juni-Juli 2023 dengan konsekwensi jumlah petugas sensus berkurang menjadi 50 persen atau 700 orang," ujarnya.
Baca juga:
Seleksi calon guru PPPK di Batam diikuti 812 peserta
Biaya perbaikan kerusakan gedung DPRD Kepri diperkirakan Rp17 miliar
Darwis mengemukakan BPS Kepri lebih selektif dalam perekrutan petugas Sensus Pertanian karena banyak petugas Sensus Registrasi Sosial Ekonomi yang mengundurkan diri saat sedang bertugas dengan berbagai alasan, seperti sakit dan sudah mendapatkan pekerjaan lain.
Kondisi tersebut tentu menimbulkan berbagai permasalahan dalam pelaksanaan sensus, seperti capaian target dan persoalan administrasi BPS Kepri.
"Padahal seluruh petugas sensus sudah menandatangani pakta integritas untuk melaksanakan tugasnya secara maksimal sesuai dengan prosedur dan ketetapan yang berlaku," ucapnya.
Berdasarkan permasalahan itu, Darwis menginginkan petugas Sensus Pertanian tidak hanya memiliki kapasitas, melainkan juga setia pada pekerjaannya dan berkomitmen melaksanakan tugasnya secara profesional. Kemungkinan, BPS Kepri merekrut sebagian dari petugas Sensus Sosial Ekonomi sebagai petugas Sensus Pertanian.
Baca juga:
Polda Kepri antar jemput anak sekolah di pulau penyangga
Gubernur Ansar sebut angka IPM Kepri terbaik se-Sumatera
"Kami akan pilih orang-orang yang memiliki kapasitas, loyalitas, dan integritas sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara maksimal," katanya.
Darwis mengatakan honor yang diperoleh masing-masing petugas sensus sebesar Rp4 juta per bulan. "Syarat menjadi petugas sensus minimal tamat SMA," tuturnya.
Sensus Pertanian bertujuan mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat supaya diperoleh gambaran yang jelas tentang struktur pertanian di Indonesia dan mendapatkan kerangka sampel yang dapat dijadikan landasan pengambilan sampel untuk survei-survei pertanian rutin.
Data tersebut juga memuat informasi tentang populasi rumah tangga pertanian, rumah tangga petani gurem, luas tanam tanaman pangan, jumlah pohon dan ternak, distribusi penguasaan lahan menurut golongan luas, dan sebagainya.
Hasil Sensus Pertanian juga dapat digunakan sebagai data dasar untuk memperbaiki perkiraan produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan, termasuk populasi pohon atau ternak yang diperoleh dari survei-survei pertanian rutin.
"Sensus Pertanian juga dilakukan di kota, karena mungkin saja warga yang tinggal di Kota Batam dan Tanjungpinang memiliki pertanian di Kabupaten Bintan atau Kabupaten Lingga," katanya.
Baca juga:
Pertamina pastikan NIK warga Batam aman saat beli elpiji 3 kg
Pemprov Kepri beri bantuan alat ke kelompok tani dan nelayan
Menko Airlangga setujui pembangunan Pelabuhan Pengumpan di Kota Batam
DJP Kepri serahkan tersangka tindak pidana perpajakan kepada Kejari Batam
Berita Terkait
Kemenkes berikan beasiswa kedokteran untuk anak asli Natuna Kepri
Jumat, 10 Mei 2024 19:02 Wib
Pemko gesa revitalisasi Masjid Agung Batam
Jumat, 10 Mei 2024 18:10 Wib
Tingkat pengangguran terbuka di Kepri turun 0,67 persen
Jumat, 10 Mei 2024 16:32 Wib
Pemprov Kepri komitmen untuk beri layanan birokrasi cepat bagi investor
Jumat, 10 Mei 2024 16:00 Wib
Pemprov Kepri bangun pendaratan kendaraan di dermaga PLBN Serasan
Jumat, 10 Mei 2024 8:12 Wib
Program SPP SMA gratis di Kepri mulai Juli 2024
Jumat, 10 Mei 2024 7:35 Wib
Pemprov ajak komunitas fotografer promosikan keindahan Kepri
Kamis, 9 Mei 2024 19:32 Wib
ASDP Batam tambah kapal tujuan Tanjunguban
Kamis, 9 Mei 2024 17:10 Wib
Komentar