Jakarta menuju kota bisnis global, setelah ibu kota pindah

id IKN,kota bisnis,Nusantara IKN,kota bisnis global,investasi jakarta

Jakarta menuju kota bisnis global, setelah ibu kota pindah

Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) melintas di Jalur LRT Taman Mini, Jakarta, Sabtu (19/8/2023). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Jakarta (ANTARA) - Indonesia menjadi sorotan dunia dengan rencana berani untuk memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Akan tetapi, pertanyaan yang mendominasi pikiran adalah apa yang akan terjadi dengan masa depan megapolitan Jakarta.

Apakah kota yang telah lama menjadi pusat bisnis akan tetap eksis, bahkan berkembang menjadi pusat bisnis global yang tak tergoyahkan seperti yang digadang-gadang?

Jawabannya mungkin terletak pada sejumlah faktor yang mendukung pandangan optimistis bahwa Jakarta akan tetap menjadi kekuatan bisnis yang tak tergoyahkan meskipun sudah tidak lagi menjadi ibu kota negara.

Saat mata uang dan pasar berfluktuasi, Jakarta, seperti fajar yang terus bersinar, tak pernah surut dalam kemuliaannya.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pada triwulan kedua tahun 2023, angka pertumbuhan ekonomi meningkat mencapai 5,13 persen, naik 0,18 persen dari triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi yang positif ini didorong oleh beberapa faktor utama yang patut diperhatikan.

Pertama, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi besar sebesar 63 persen, menggambarkan daya beli masyarakat yang kuat.

Kedua, investasi tumbuh sekitar 33,3 persen, menandakan Jakarta tetap menjadi magnet bagi investor, baik dari dalam negeri maupun internasional.

Ketiga, konsumsi Pemerintah memberikan kontribusi sebesar 13 persen, mencerminkan komitmen Pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Semua faktor ini menjadi dasar ekonomi yang kuat dan beragam yang dimiliki Jakarta.

Para investor, yang merupakan tulang punggung bagi perkembangan ekonomi, juga tetap percaya pada Jakarta sebagai pusat bisnis yang menjanjikan.

Terlihat, realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Jakarta selama semester 1 tahun 2023 mencapai Rp40,6 triliun, angka tertinggi di seluruh Indonesia.

Para investor tampaknya melihat peluang emas di berbagai sektor, terutama dalam bidang transportasi, gudang, dan telekomunikasi.

Keindahan Jakarta tidak hanya tercermin dalam angka dan statistik, tetapi juga dalam esensi posisi strategisnya.

Jalan tol megah, pelabuhan berkelas dunia, dan bandara internasional adalah beberapa butiran kemegahan ini.

Sistem transportasi publik yang terintegrasi terus diupayakan. Kawasan megapolitan Jabodetabek makin memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat ekonomi regional.

Setelah pemindahan ibu kota selesai, Jakarta akan memiliki peluang bisnis baru yang menarik.

Potensi untuk menjadi pusat keuangan yang menggiurkan adalah nyata, terutama dengan kehadiran perusahaan-perusahaan besar dan institusi keuangan.

Dalam hal ini, publik dapat melihat contoh dari negara lain yang juga mengalami pemindahan ibu kota.

Setidaknya, hal itu yang diungkapkan pakar ekonomi yaitu Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara dan Eko Listiyanto selaku Wakil Direktur Indef.

Mereka sepakat pemindahan ibu kota tidak akan menggoyahkan pertumbuhan ekonomi dan kegiatan bisnis DKI Jakarta.

Contoh yang relevan adalah Amerika Serikat, yang memiliki dua kota utama yakni New York sebagai pusat keuangan dan Washington, D.C. sebagai pusat administratif pemerintah.

Meskipun perpindahan ibu kota dari New York ke Washington, D.C., Washington tetap menjadi pusat administrasi, sementara New York tetap menjadi pusat finansial dunia.











 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jakarta menuju kota bisnis global usai ibu kota pindah ke IKN

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE