Karimun (Antara Kepri) - Wakil Bupati Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Aunur Rafiq meminta Bulog memperbaiki kualitas beras untuk rakyat miskin atau raskin sebab berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan, mutu sebagian beras tersebut rendah.
"Kualitas raskin seharusnya tidak boleh rendah karena harganya di pasaran lumayan bagus. Ini tidak hanya tugas dan tanggung jawab camat, tetapi semua pihak yang terlibat agar raskin yang disalurkan berkualitas bagus," katanya dalam rapat evaluasi penyaluran raskin 2013 di Kantor Bupati Karimun, Selasa.
Aunur Rafiq mengatakan, kondisi geografis Karimun yang terdiri dari kepulauan tentu memiliki perbedaan dibandingkan daratan. Raskin yang didistribusikan ke pulau-pulau dan daerah pesisir, menurut dia bisa rusak karena terendam air laut yang asing.
"Kami berharap pihak Bulog juga memperhatikan proses distribusi, dan distributor juga harus hati-hati karena daerah kita adalah kepulauan, tidak ada anggaran untuk mengganti raskin yang rusak," ucapnya.
Dalam rapat tersebut, Kepala Bidang Perekonomian Setkab Karimun Herwansyah mengatakan, raskin rusak atau berkualitas rendah menjadi temuan BPKP.
Nilai realisasi raskin Karimun, menurut Herwansyah adalah 73,12 persen dengan meraih predikat terbaik kedua se-Provinsi Kepri.
"Meski terbaik kedua se-Kepri. BPKP menemukan raskin berkualitas, tanpa pengujian lebih dulu terhadap raskin yang diterima dari Bulog. Kami berharap kualitas raskin tahun ini diperbaiki," katanya dalam rapat yang dihadiri Kepala Bulog Cabang Batam P Lubis.
Ia menambahkan, kualitas raskin yang disalurkan sebenarnya sudah bagus karena harganya lumayan tinggi di pasaran, yaitu Rp7.751 per kilogram dengan harga yang dibayar rumah tangga sasaran (RTS) Rp1.600/kg.
"Di pasaran harga beras Rp7.751/kg berkualitas bagus dan dikonsumsi pula oleh masyarakat ekonomi menengah," katanya.
Penyaluran raskin yang tidak tepat sasaran, biaya tambahan untuk pengangkutan, menurut dia juga menjadi temuan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Penyaluran raskin harus tepat harga. Tidak ada ongkos angkut bagi RTS yang tidak bisa mengambil sendiri karena ongkosnya sudah ditanggung pemerintah daerah," kata Herwansyah.
Wakil Bupati Aunur Rafiq menambahkan agar para camat membantu mengurangi kelemahan-kelemahan dalam penyaluran raskin, termasuk adanya biaya tambahan untuk pendistribusian.
"Masalah pendistribusian raskin memang rumit dan membutuhkan kerja sama semua pihak. Kami berharap permasalahan yang sama tidak muncul lagi pada 2014," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bulog Batam P Lubis mengakui masih ada raskin berkualitas rendah.
"Memang ada raskin yang disalurkan pada beberapa kecamatan yang tidak layak konsumsi, nanti akan diganti," kata Lubis.
Dalam rapat tersebut juga terungkap bahwa total raskin yang disalurkan pada 2013 sebanyak 1.930,725 ton dengan penilaian bahwa pendistribusiannya secara umum berlangsung dengan lancar.
Pada rapat tersebut, Wakil Bupati Aunur Rafiq juga menyerahkan penghargaan penghargaan seperti piala, piagam dan plakat untuk Kecamatan Kundur, Durai dan Kecamatan Ungar yang meraih predikat terbaik dalam pendistrubusian raskin. (Antara)
Editor: Jo Seng Bie
Berita Terkait
Bulog Natuna datangkan 100 ton beras cukupi kebutuhan jelang Lebaran
Selasa, 9 April 2024 15:49 Wib
Pemprov Kepri pastikan bahan pokok tersedia hingga Idul Fitri 1445 Hijriah
Selasa, 2 April 2024 14:24 Wib
BPS: Inflasi beras pada Maret 2024 sebesar 2,06 persen
Senin, 1 April 2024 13:04 Wib
Presiden upayakan bantuan beras lanjut hingga akhir tahun
Rabu, 27 Maret 2024 18:44 Wib
Bulog pastikan pasokan beras di Natuna aman hingga Idul Fitri
Selasa, 19 Maret 2024 15:57 Wib
Bulog Tanjungpinang tambah stok beras sebanyak 2.000 ton jelang Idul Fitri
Senin, 18 Maret 2024 14:46 Wib
Bulog Tanjungpinang jual 1,8 ton beras SPHP di pasar murah Ramadhan Kepri Fair
Minggu, 17 Maret 2024 8:57 Wib
Bulog Batam tambah pasokan beras 2.000 ton
Selasa, 12 Maret 2024 18:00 Wib
Komentar