Batam (Antara Kepri) - Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluhkan aksi demonstrasi dan mogok pekerja di Batam yang menyebabkan beberapa perusahaan memutuskan pindah produksi ke Johor, Malaysia.
"Kondisi itu menyebabkan ada beberapa industri yang terpaksa mengembangkan basis produksinya ke Johor, Malaysia. Kami sangat peduli dengan masalah ini," kata Deputi Konsulat Amerika di Medan, Trevor Olson saat berkunjung ke Kantor Kamar Dagang dan Industri Kota Batam, Rabu.
Ia mengatakan masalah perburuhan di Batam tidak hanya menjadi perhatian Kedubes AS, melainkan juga perwakilan negara lain seperti Singapura.
Selain isu perburuhan, delegasi Kedubes AS juga mempertanyakan iklim investasi dan perdagangan di Batam sejak penetapan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas di Batam.
"Kami ingin memastikan bahwa status FTZ telah memberikan dampak yang positif bagi perekonomian khususnya dalam meningkatkan hubungan kerjasama ekonomi kedua negara," kata Trevor.
Meski begitu, menurut dia, kondisi Batam jauh lebih baik dibandingkan daerah lain di Indonesia, terutama dari sisi kesiapan sarana infrastruktur yang dinilai sangat mendukung kegiatan investasi.
Di tempat yang sama, Ketua Kadin Batam Ahmad Makruf Maulana meyakinkan saat ini Batam telah bertransformasi menjadi kawasan tujuan investasi potensial di Asia.
"Namun harus diakui masih banyak kekurangan dan hambatan yang harus diatasi. Sejauh ini pelaku industri sudah cukup mendapatkan fasilitas dalam beroperasi di Batam," kata dia.
Ada beberapa persoalan yang dihadapi industri, di antaranya kepastian lahan setelah Menteri Kehutanan mengeluarkan Surat Keputusan No.463 tahun 2013, isyu perburuhan dan persoalan pengupahan yang terjadi tiap tahun.
Khusus terkait pengupahan, ia mengatakan Kadin Batam mendorong revisi UU Ketenagakerjaan agar pembahasan upah tidak dilakukan setiap tahun.
Kadin juga berupaya untuk mengubah mekanisme pembahasan upah di tingkat dewan pengupahan agar mampu menghasilkan keputusan yang dapat diterima semua pihak.
Berdasarkan catatan Kadin Batam, saat ini terdapat 19 perusahaan Amerika yang beroperasi di Batam yang terdiri dari 15 perusahaan kepemilikan penuh dan sembilan perusahaan joint venture. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Waskita Beton bangun halaman kontainer di Batam senilai Rp360 miliar
Selasa, 7 Mei 2024 7:13 Wib
PLN tambah satu unit mesin PLTD untuk Pulau Bunguran-Natuna
Senin, 6 Mei 2024 17:54 Wib
Disdik Kepri imbau siswa untuk tidak coret seragam usai kelulusan
Senin, 6 Mei 2024 16:59 Wib
BKKBN memperkuat penurunan stunting dengan intervansi serentak
Senin, 6 Mei 2024 16:20 Wib
Rudi komitmen dukung perkembangan e-sport di Batam
Senin, 6 Mei 2024 14:50 Wib
BC Batam gagalkan penyelundupan 184 ribu batang rokok ilegal
Senin, 6 Mei 2024 13:10 Wib
BKKBN sudah bentuk 80 ribu duta genre
Minggu, 5 Mei 2024 8:55 Wib
Ditjen PSDKP tangkap 2 kapal ikan Vietnam di Laut Natuna-Kepri
Minggu, 5 Mei 2024 8:16 Wib
Komentar