Batam (Antara Kepri) - Kapolda Kepulauan Riau Brigjen Pol Arman Depari mengatakan kasus tertembaknya empat anggota TNI AD pada Minggu (21/9) malam berawal dari penggerebekan gudang diduga untuk menimbun solar ilegal sekitar 500 meter dari Markas Brimob.
"Sekitar pukul 21.00 WIB, Direskrimsus Polda Kepri melakukan penggerebekan pada gudang sekitar Markas Brimob. Karena Direskrimsus kekurangan personel, maka minta bantuan Brimob," kata Kapolda Kepri di Batam, Senin.
Ia mengatakan selanjutnya Direskrimsus bersama Brimob berupaya menggerebek gudang tersebut, namun ada sekelompok orang yang coba menghalang-halangi agar tidak dilakukan penyegelan.
"Kami belum sempat sampai ke dalam, namun ada sekitar empat drum yang diduga solar bersubsidi," kata dia.
Kapolda mengatakan massa menghalang-halangi hingga seorang anggota Polda Kepri menjadi korban pemukulan dan penganiayaan olah massa yang mengepung lokasi setelah sebelumnya terjadi adu mulut.
"Anggota yang terdesak mengeluarkan tembakan peringatan ke udara dan tanah. Dengan tujuan membubarkan massa dan agar bisa keluar dari lokasi karena mobil anggota juga sudah ada yang dirusak," kata Arman.
Dari lokasi, kata dia, anggota Direskrimsus dan Brimob menyelamatkan diri ke Markas Brimob dengan membawa satu orang yang diduga penjaga gudang.
"Ternyata massa tadi mengejar hingga ke Gerbang Markas Brimob. Mereka meminta pertanggungjawaban atas penembakan tersebut dan pembebasan seorang yang dibawa ke Brimob. Disitu terjadi keributan lagi," kata dia.
Anggota di penjagaan, kata dia, memukul dan menendang orang yang datang tersebut.
"Anggota tidak mengetahui orang-orang itu anggota TNI, karena berpakaian bebas dan kondisinya gelap," kata Kapolda.
Namun demikian, kata Kapolda, yang bersalah atas kasus tersebut akan ditindak tegas.
"Siapa yang salah akan ditindak tegas. Kami juga akan membentuk tim untuk investigasi kasus tersebut bersama TNI dan pihak lain," kata dia.
Danrem 033 Wira Pratama, Brigjen TNI Bujang Bujang Zuirman mengatakan, tidak ada anggotanya yang membekingi gudang solar tersebut.
"Tidak ada anggota yang terlibat dan membekingi gudang tersebut," kata dia. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Pemprov Kepri bangun proyek fisik senilai Rp9,8 miliar di Anambas
Senin, 6 Mei 2024 10:18 Wib
Pemprov Kepri salurkan bantuan puluhan miliar untuk Anambas
Senin, 6 Mei 2024 7:18 Wib
Polres Kepulauan Anambas Kepri laksanakan patroli KRYD
Minggu, 5 Mei 2024 15:09 Wib
DP3AP2KB Natuna sosialisasikan bahaya dari seks bebas ke Desa Pengadah
Minggu, 5 Mei 2024 13:53 Wib
BKKBN sudah bentuk 80 ribu duta genre
Minggu, 5 Mei 2024 8:55 Wib
Ditjen PSDKP tangkap 2 kapal ikan Vietnam di Laut Natuna-Kepri
Minggu, 5 Mei 2024 8:16 Wib
BKKBN Kepri harap pemilihan duta genre lahirkan agen perubahan
Minggu, 5 Mei 2024 6:55 Wib
KPU perbaiki hasil perolehan suara caleg DPRD Kepri Dapil VII
Sabtu, 4 Mei 2024 16:24 Wib
Komentar