Batam (Antara Kepri) - Duta Besar AS untuk Indonesia Robert Blake mengajak pebisnis asal Negeri Paman Sam itu ke Kota Batam Kepulauan Riau untuk melihat peluang investasi dan pengembangan usaha di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
Dalam kunjungan ke Batam, Kamis, Dubes membawa perwakilan 12 perusahaan dan asosiasi bisnis asal AS untuk bertemu dengan Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, Ketua Badan Pengusahaan KPBPB Batam Mustofa Widjaja serta pengusaha Indonesia.
Duta Besar Blake mengatakan pertemuan itu diharapkan dapat memberikan peluang bagi pengusaha AS untuk menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah dan pengusaha, serta menjajaki peluang di daerah itu.
"Hubungan dagang dan investasi yang erat antara AS dan Indonesia merupakan landasan hubungan bilateral AS-Indonesia, juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan kedua negara," kata Duta Besar.
Ia mengatakan mempererat hubungan perdagangan antara AS dan Indonesia adalah prioritas utamanya dan tim Kedutaan AS.
"Investor AS, termasuk yang berada di Batam, adalah salah satu yang terbesar di Indonesia," kata dia.
McDermott misalnya, perusahaan fasililitas fabrikasi itu sudah berada di Batam sejak 1970. Keberadaan McDermott dipercaya ikut memberikan konribusi pada transformasi Batam menjadi pusat industri dan manufaktur.
Gubernur Kepri Muhammad Sani, dalam pertemuan itu menawarkan investasi di bidang peternakan sapi kepada pengusaha AS.
Sementara itu, berdasarkan catatan BP Batam, terdapat lima perusahaan asal Amerika Serikat di Batam dengan nilai total investasi 17.770.000 dolar AS.
BP juga mencatat terdapat 11 perusahaan joint venture dengan total investasi 18.462.000 dolar AS.
Selain mengikuti pertemuan dengan pemerintah daerah, rombongan Kedutaan AS juga mengunjungi fasilitas manufaktur baru milik Caterpillar dan Studio Kinema milik pengusaha Indonesia yang memproduksi berbagai film animasi dan film lainnya yang dipesan dari luar negeri.
Rombongan juga direncanakan akan mengunjungi Bintan Industrial Estate dan fasilitas manufaktur Honeywell Corporation di Pulau Bintan, Kepri, pada Jumat (30/1). (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Israel sebut bahan bakar telah dikirim ke Gaza lewat dermaga darurat
Minggu, 19 Mei 2024 10:12 Wib
Satu calon haji Indragiri Hilir gagal jantung di rawat di RSBP Batam
Sabtu, 18 Mei 2024 20:18 Wib
Bupati Siak paparkan potensi peluang investasi di Batam
Sabtu, 18 Mei 2024 19:52 Wib
PPIH sebut JCH lansia Embarkasi Batam duduk di kelas bisnis
Sabtu, 18 Mei 2024 17:38 Wib
Pemkot Batam uji coba parkir berlangganan untuk upaya peningkatkan PAD
Sabtu, 18 Mei 2024 15:34 Wib
3 calhaj Embarkasi Batam sembuh dan tunggu jadwal keberangkatan
Sabtu, 18 Mei 2024 8:34 Wib
Pemkot Batam ajak masyarakat semarakkan MTQH X 2024
Jumat, 17 Mei 2024 18:10 Wib
Disperindag Batam tingkatkan sosialisasi Fuel Card untuk beli Pertalite
Jumat, 17 Mei 2024 16:39 Wib
Komentar