Tanjungpinang (Antara Kepri) - Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rudy Chua mengharapkan pengangkutan gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) Tokojo, Bintan, harus diperbaiki, karena selama ini selalu bermasalah.
"Pengangkutan gas dengan menggunakan kapal sering mendapat masalah, seperti yang terjadi sekarang. Kondisi membuat listrik tidak normal karena bahan bakar PLTMG Tokojo tidak dapat beroperasi," kata politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Tanjungpinang, Senin.
Rudy yang berasal dari daerah pemilihan Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) menjelaskan, listrik di kota itu bersumber dari pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Air Raja dan Suka Berenang Tanjungpinang, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Galang Batang, Bintan dan PLTMG Tokojo, Bintan.
Dalam beberapa hari pekan terakhir di Tanjungpinang terjadi pemadaman listrik bergiliran selama berjam-jam setiap hari. Padahal PT PLN Kepulauan Riau, kecuali Batam, berjanji tidak akan terjadi pemadaman bergilir mulai 26 Maret 2015, setelah terjadi aksi unjuk rasa di Kantor PLN tersebut.
Namun kenyataannya, pemadaman listrik masih terjadi sampai hari ini. PT PLN beralasan terjadi gangguan teknis di PTLU Galang Batang.
Beberapa hari lalu PT PLN Kepulauan Riau, kecuali Batam berjanji permasalahan itu tuntas hari ini, tetapi muncul permasalahan baru.
Setelah PLTU Galang Batang Rampung hari ini, sekarang malah PLTMG Tokojo kehabisan bahan bakar. Kapal tongkang LCT yang membawa gas tersebut mengalami kerusakan sehingga distribusi gas terhambat.
"PLTU yang rusak Senin pekan lalu, katanya hari ini siap diperbaiki. Tetapi ada info lain juga kapal LCT yang angkut 'compresed' gas untuk PLTMG Tokojo ada kerusakan sehingga operasional PLTMG akan terganggu," katanya.
Rudy menyarankan solusi jangka pendek yang paling mudah yakni memaksimalkan PLTMG, karena pabriknya bisa siap dalam waktu 2-3 bulan.
"Yang masalah cuma pengiriman gasnya. Dengan kata lain harus menjaga pengiriman tersebut jangan sampai terganggu," ucapnya.
Solusi yang ditawarkan itu, menurut dia sesuai dengan perencanaan PT PLN yang akan menyiapkan 30 MW melalui PLTMG. Saat ini kapasitas listrik PLTMG 9 MW dan masih dibangun di Dompak, Tanjungpinang 9 MW.
"Gas yang disalurkan dari Panaran Batam ke Tanjungpinang, seharusnya mendapat perhatian PGN (Perusahaan Gas Nasional). PGN bisa merencanakan jalau pipa gas ke Bintan sehingga tidak ada masalah dengan pengangkutan gas tersebut," katanya. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Pertamina terus awasi penyaluran BBM subsidi di Kepri
Jumat, 3 Mei 2024 19:10 Wib
Polsek Bandara Batam gagalkan pengiriman tiga calon PMI ilegal
Jumat, 3 Mei 2024 18:22 Wib
Pemkab Natuna bayarkan biaya transportasi pasien dirujuk ke luar daerah
Jumat, 3 Mei 2024 17:05 Wib
KPU Kepri tetapkan caleg terpilih DPRD Natuna, ini daftarnya
Jumat, 3 Mei 2024 15:31 Wib
Polda Kepri gagalkan pengiriman PMI ilegal ke Malaysia lewat perairan Pecong
Jumat, 3 Mei 2024 15:09 Wib
KPU Kepri sebut caleg terpilih wajib lapor LHKPN 21 hari sebelum dilantik
Jumat, 3 Mei 2024 14:39 Wib
Dua kota di Kepri belum tetapkan anggota DPRD terpilih
Jumat, 3 Mei 2024 9:51 Wib
DPRD Kepri sebut rekomendasi BPK harus tuntas 60 hari
Jumat, 3 Mei 2024 9:01 Wib
Komentar