Natuna ( Antara Kepri ) - Seorang nelayan asal Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Joni Iskandar (24) ditemukan meninggal sekitar perairan Tanyung Pulau Jalik, Sedanau, Selasa (6/6).
Joni dikabarkan menghilang sejak Minggu (4/6), setelah nelayan lain, Midar mendapati pompongnya terapung - apung di Selat Segeram.
Perahu pompong milik Joni, warga kampung Lemis RT 05 RW 03 Kelurahan Sedanau itu langsung dibawa ke Pelantar Sedanau.
Midar yang menemukan pompong Joni mengaku, saat pompong ditemukan mesin dalam keadaan hidup.
"Melihat pompong dia (Joni) kosong, saya langsung tarik pompong itu ke pelabuhan dan melapor kejadian kepada Ketua RT 04 bapak Harun," kata Midar.
Saksi mata penemuan jenazah, Aris Majid bercerita, mencium aroma tidak sedap di wilayah Perairan Tanyung. Dan setelah diteliti dari jarak sekitar 10 meter, Aris melihat mayat mengambang dengan posisi tangan sebelah kanan mengarah keatas dengan titik koordinat 3°51.168N. 108°168E.
Kemudian Aris Majid beserta anaknya pergi mendekat, mengikat tangan mayat agar tidak hanyut dan langsung memanggil tim pencari lainnya dengan melambai menggunakan baju.
Sekira Pukul 10.30 WIB, tim gabungan tiba di lokasi penemuan, kemudian membungkus mayat ke kantong jenazah untuk di bawa menuju ke Sedanau.
Selanjutnya sekira Pukul 11.30 WIB Tim SAR Gabungan beserta masyarakat yang membantu pencarian tiba di Pelabuhan Sedanau, jenazah langsung dibawa menggunakan ambulans menuju kediaman korban.
Kepala Pos Basarnas Natuna, Budiman mengatakan dalam pencarian tim SAR gabungan melibatkan TNI AL, Polsek, Koramil dan nelayan sekitar.
"Pukul 10.00 WIB tadi telah dijumpai sekitar perairan Pulau Jalik, tidak jauh dari Sedanau, " ungkap Budi.
Korban diduga terjatuh dari pompong dan hanyut dibawa arus laut.
"Jenazah ditemukan dalam kondisi mengapung, Sepertinya yang bersangkutan memang jatuh dari pompong," kata dia. ( Antara )
Editor : Rusdianto/YJ
Komentar